Dorong Percepatan Produksi Pertanian, Indah Kurnia Bantu Traktor
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Impian para petani di Desa Kedungsukodani, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, untuk memiliki tekonologi penggarap sawah yang canggih akhirnya terwujud. Jelang musim tanam smester ini, mereka mendapatkan bantuan berupa mesin traktor sawah roda empat dan pompa air.
(Baca juga: Gadis Rohingnya Kabur Dari Tempat Pengungsian di Aceh )
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia pada perangkat desa dan perwakilan anggota Kelompok Tani Mandiri Jaya, di Desa Kedungsukodani, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Indah Kurnia mengatakan, bantuan traktor sawah tersebut merupakan hasil kerjasama Komisi XII DPR RI dengan mitra kerjanya dalam hal ini Bank Indonesia (BI). BI sendiri, kata Indah memang memiliki program sosial yang mengarah kepada kebutuhan yang riil, sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya konsen terhadap pertumbuhan UMKM termasuk sektor pertanian.
"Ini sebenarnya sudah lama, tapi realisasinya baru saat ini. Jadi mereka menyampaikan ke staf saya kemudian kita merespon dengan menyampaikan kepada beberapa mitra kerja, agar seluruh program-program yang dimiliki mitra kerja saya itu tersalur secara efektif. Kalau ngasih-ngasih yang tanpa dasar itu kan seperti menggarami lautan," tuturnya.
(Baca juga: Warga Pleret Bantul Diduga Dianiaya Sampai Meninggal )
Politisi PDIP ini berharap, keberadaan traktor sawah bisa membantu mempercepat proses penggarapan lahan dan menghasilkan hasil produksi pertanian yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Ini biar proses penggarapannya biar cepat, karena sekarang kan kebutuhannya adalah percepatan untuk menghasilkan hasil produksi yang maksimal. Saya pikir traktor sawah ini adalah kebutuhan yang vital bagi masyarakat di desa ini," tegasnya.
Indah mengungkapkan, saat ini semua pihak sedang memikirkan cara memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Baik pemerintah maupun wakil rakyat terus mencari jalan keluar agar perekonomian masyarakat kembali pulih.
"Urusan kesehatan ada di komisi IX, kami di Komisi XI mencoba masuk dari sisi ekonominya. Karena dampak dari pandemi ini membuat kegiatan ekonomi terganggu akibat adanya pembatasan. Maka yang harus banyak dikawal adalah pelaku UMKM yang selama ini berkontribusi tinggi dan penopang ekonomi masyarakat," ungkapnya.
(Baca juga: Diduga Sopir Mengantuk, Ambulans Bawa Pasien Tabrak Batas Jalan )
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kedungsukodani, Suwarno mengungkapkan, bahwa trantor sawah sangat dibutuhkan oleh masyarakat supaya waktu turun tanam bisa tepat waktu. Sebelumnya petani di desanya menggarap lahan menggunakan hand traktor yang cukup memakan waktu lama, sehingga waktu menanam bibit padi molor.
"Seharusnya umur 21-22 harus ditanam. Itu sampai umur 36 itu sudah tidak maksmal lagi kalau jadi padi. Tapi dengan adanya traktor ini saya kira bisa tepat waktu," ujarnya. Suwarno mengatakan, saat ini lahan sawah yang digarap warganya seluas 132 hektar. Nantinya, traktor sawah akan dioperasikan bergantian dengan kesepakatan bersama.
Sementara itu, anggota Gapoktan Mandiri Jaya, H. Sunaji mengucapkan termakasih atas bantuan traktor sawah dari Indah Kurnia dan BI. Teknologi ini menurutnya mampu mempercepat penggarapan sawah dengan hasil maksimal dibandingkan hand traktor yang selama ini digunakan.
"Hand Traktor itu kedalamannya kurang dalam, jadi pengolahan sawah tidak maksimal. Kalau agak dalam kan lebih gembul, padi lebih baik padinya itu," kata dia.
(Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing )
Traktor itu akan dimanfaatkan oleh seluruh anggota Gapoktan Mandiri Jaya sendiri yang berjumlah 55 orang. Namun tidak dipungkiri, kemudian hari juga akan dipinjam oleh tetangga desa yang membutuhkan saat musim tanam tiba.
Untuk pengoperasian dan perawatan, pihaknya sudah memiliki tenaga ahli yang cukup mumpuni. "Di sini ada petani yang dulunya mantan operator alat berat, jadi sudah mahir mengoperasikan," tandasnya.
Sebagai catatan, di tengah pandemi COVID-19 ini Indah Kurnia bersama mitra kerjanya sudah merealisasikan bantuan pada para pelaku UMKM sebesar Rp1.060.000.000. Bantuan tersebut berupa peralatan produksi untuk kelompok UMKM olahan bandeng Desa Kalanganyar, Sedati, Kabupaten Sidoarjo, berupa sembilan unit alat senilai RP270.000.000. Kemudian peralatan produksi untuk kelompok UMKM sambal kemasan Sododadi, Candi, Kabupaten Sidoarjo, berupa 38 unit peralatan senilai RP260.000.000.
Selanjutnya traktor dan pompa air pada kelompok tani Mandiri Jaya, Kedungsukodani, Balongbendo Sidoarjo senilai Rp270.000.000 dan peralatan marketing digital pada koperasi Intako Tanggulangin, sebesar Rp260.000.000. Pada akhir Agustus 2020, rencananya juga akan menyalurkan alat produksi pada salah satu kelompok UMKM dikawasan Kedung Cowek Surabaya.
(Baca juga: Gadis Rohingnya Kabur Dari Tempat Pengungsian di Aceh )
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia pada perangkat desa dan perwakilan anggota Kelompok Tani Mandiri Jaya, di Desa Kedungsukodani, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Indah Kurnia mengatakan, bantuan traktor sawah tersebut merupakan hasil kerjasama Komisi XII DPR RI dengan mitra kerjanya dalam hal ini Bank Indonesia (BI). BI sendiri, kata Indah memang memiliki program sosial yang mengarah kepada kebutuhan yang riil, sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya konsen terhadap pertumbuhan UMKM termasuk sektor pertanian.
"Ini sebenarnya sudah lama, tapi realisasinya baru saat ini. Jadi mereka menyampaikan ke staf saya kemudian kita merespon dengan menyampaikan kepada beberapa mitra kerja, agar seluruh program-program yang dimiliki mitra kerja saya itu tersalur secara efektif. Kalau ngasih-ngasih yang tanpa dasar itu kan seperti menggarami lautan," tuturnya.
(Baca juga: Warga Pleret Bantul Diduga Dianiaya Sampai Meninggal )
Politisi PDIP ini berharap, keberadaan traktor sawah bisa membantu mempercepat proses penggarapan lahan dan menghasilkan hasil produksi pertanian yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Ini biar proses penggarapannya biar cepat, karena sekarang kan kebutuhannya adalah percepatan untuk menghasilkan hasil produksi yang maksimal. Saya pikir traktor sawah ini adalah kebutuhan yang vital bagi masyarakat di desa ini," tegasnya.
Indah mengungkapkan, saat ini semua pihak sedang memikirkan cara memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Baik pemerintah maupun wakil rakyat terus mencari jalan keluar agar perekonomian masyarakat kembali pulih.
"Urusan kesehatan ada di komisi IX, kami di Komisi XI mencoba masuk dari sisi ekonominya. Karena dampak dari pandemi ini membuat kegiatan ekonomi terganggu akibat adanya pembatasan. Maka yang harus banyak dikawal adalah pelaku UMKM yang selama ini berkontribusi tinggi dan penopang ekonomi masyarakat," ungkapnya.
(Baca juga: Diduga Sopir Mengantuk, Ambulans Bawa Pasien Tabrak Batas Jalan )
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kedungsukodani, Suwarno mengungkapkan, bahwa trantor sawah sangat dibutuhkan oleh masyarakat supaya waktu turun tanam bisa tepat waktu. Sebelumnya petani di desanya menggarap lahan menggunakan hand traktor yang cukup memakan waktu lama, sehingga waktu menanam bibit padi molor.
"Seharusnya umur 21-22 harus ditanam. Itu sampai umur 36 itu sudah tidak maksmal lagi kalau jadi padi. Tapi dengan adanya traktor ini saya kira bisa tepat waktu," ujarnya. Suwarno mengatakan, saat ini lahan sawah yang digarap warganya seluas 132 hektar. Nantinya, traktor sawah akan dioperasikan bergantian dengan kesepakatan bersama.
Sementara itu, anggota Gapoktan Mandiri Jaya, H. Sunaji mengucapkan termakasih atas bantuan traktor sawah dari Indah Kurnia dan BI. Teknologi ini menurutnya mampu mempercepat penggarapan sawah dengan hasil maksimal dibandingkan hand traktor yang selama ini digunakan.
"Hand Traktor itu kedalamannya kurang dalam, jadi pengolahan sawah tidak maksimal. Kalau agak dalam kan lebih gembul, padi lebih baik padinya itu," kata dia.
(Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing )
Traktor itu akan dimanfaatkan oleh seluruh anggota Gapoktan Mandiri Jaya sendiri yang berjumlah 55 orang. Namun tidak dipungkiri, kemudian hari juga akan dipinjam oleh tetangga desa yang membutuhkan saat musim tanam tiba.
Untuk pengoperasian dan perawatan, pihaknya sudah memiliki tenaga ahli yang cukup mumpuni. "Di sini ada petani yang dulunya mantan operator alat berat, jadi sudah mahir mengoperasikan," tandasnya.
Sebagai catatan, di tengah pandemi COVID-19 ini Indah Kurnia bersama mitra kerjanya sudah merealisasikan bantuan pada para pelaku UMKM sebesar Rp1.060.000.000. Bantuan tersebut berupa peralatan produksi untuk kelompok UMKM olahan bandeng Desa Kalanganyar, Sedati, Kabupaten Sidoarjo, berupa sembilan unit alat senilai RP270.000.000. Kemudian peralatan produksi untuk kelompok UMKM sambal kemasan Sododadi, Candi, Kabupaten Sidoarjo, berupa 38 unit peralatan senilai RP260.000.000.
Selanjutnya traktor dan pompa air pada kelompok tani Mandiri Jaya, Kedungsukodani, Balongbendo Sidoarjo senilai Rp270.000.000 dan peralatan marketing digital pada koperasi Intako Tanggulangin, sebesar Rp260.000.000. Pada akhir Agustus 2020, rencananya juga akan menyalurkan alat produksi pada salah satu kelompok UMKM dikawasan Kedung Cowek Surabaya.
(eyt)