Cegah COVID-19, Sebar Tagline Biasakan yang Tidak Biasa
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kebiasaan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih saja sulit diterapkan. Tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” terus disebar di masyarakat untuk mengubah perilaku kehidupan mereka sehari-hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto menuturkan, pihaknya menciptakan sebuah tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” memang untuk menmgubah perilaku baru bagi masyarakat. Dengan desain yang unik dan iconik, ia terus mensosialisasikan protokol kesehatan, mulai dari ajakan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tidak bersalaman.
Berbagai Tagline itu dengan cepat menyebar di grup-grup WhatsApp. Bahkan, beberapa papan reklame di Surabaya juga menampilkan tagline tersebut. Bahkan, tagline itu juga dipasang di mobil dinasnya, sehingga setiap kali dia keliling Surabaya menjalankan tugas dinasnya, secara tidak langsung dia juga terus mensosialisasikan protokol kesehatan dengan cara yang berbeda.
(Baca juga; Kasus COVID-19 Tak Kunjung Turun, Warga Jatim Digelontor 26 Juta Masker )
“Sebenarnya gambar dan tulisan itu menjadi tagline atau jargon tersendiri dalam mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengan kemasan atau cara yang berbeda. Sebab, fokus saat ini bukanlah terletak pada lokasi kegiatan, melainkan perubahan perilaku masyarakat. Itu yang paling penting,” kata Irvan, Sabtu (8/8/2020).
Ia melanjutkan, ketika perilaku masyarakat telah berubah, maka otomatis kebiasaan-kebiasaan lama akan berubah menjadi kebiasaan baru. Dari situlah kebiasaan menerapkan protokol kesehatan juga akan berjalan dan menjadi sebuah perubahan. “Jadi, tujuan sebenarnya itu. Menjadi sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat,” ucapnya.
(Baca juga: Berstatus Tersangka, Gilang 'Fetish Kain Jarik' Dijebloskan ke Tahanan )
Irvan menambahkan, upaya ini untuk menumbuhkan kesadaran warga terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan. Harapannya perilaku masyarakat juga dapat berubah. “Sama dengan ketika kita memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mereka aware, mereka akan paham dan tahu harus berbuat apa di tengah pandemi ini,” imbuhnya.
Jargon “Biasakan yang Tidak Biasa” ini merupakan sinonim dari “Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dicetuskan oleh pemerintah pusat. Namun, ketika di Kota Pahlawan memiliki tagline tersendiri yaitu “Biasakan yang Tidak Biasa”. “Sebenarnya itu memang sama. Cuma yang ini adalah versi kita yang di Surabaya,” tambahnya.
Irvan juga memastikan berkoordinasi dengan tim reklame untuk memasang jargon itu pada reklame-reklame yang tersebar di jalan-jalan Surabaya. Menurutnya, hal ini penting supaya warga Kota Surabaya selalu ingat dan selalu patuh dalam menjalankan protokol kesehatan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto menuturkan, pihaknya menciptakan sebuah tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” memang untuk menmgubah perilaku baru bagi masyarakat. Dengan desain yang unik dan iconik, ia terus mensosialisasikan protokol kesehatan, mulai dari ajakan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tidak bersalaman.
Berbagai Tagline itu dengan cepat menyebar di grup-grup WhatsApp. Bahkan, beberapa papan reklame di Surabaya juga menampilkan tagline tersebut. Bahkan, tagline itu juga dipasang di mobil dinasnya, sehingga setiap kali dia keliling Surabaya menjalankan tugas dinasnya, secara tidak langsung dia juga terus mensosialisasikan protokol kesehatan dengan cara yang berbeda.
(Baca juga; Kasus COVID-19 Tak Kunjung Turun, Warga Jatim Digelontor 26 Juta Masker )
“Sebenarnya gambar dan tulisan itu menjadi tagline atau jargon tersendiri dalam mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengan kemasan atau cara yang berbeda. Sebab, fokus saat ini bukanlah terletak pada lokasi kegiatan, melainkan perubahan perilaku masyarakat. Itu yang paling penting,” kata Irvan, Sabtu (8/8/2020).
Ia melanjutkan, ketika perilaku masyarakat telah berubah, maka otomatis kebiasaan-kebiasaan lama akan berubah menjadi kebiasaan baru. Dari situlah kebiasaan menerapkan protokol kesehatan juga akan berjalan dan menjadi sebuah perubahan. “Jadi, tujuan sebenarnya itu. Menjadi sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat,” ucapnya.
(Baca juga: Berstatus Tersangka, Gilang 'Fetish Kain Jarik' Dijebloskan ke Tahanan )
Irvan menambahkan, upaya ini untuk menumbuhkan kesadaran warga terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan. Harapannya perilaku masyarakat juga dapat berubah. “Sama dengan ketika kita memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mereka aware, mereka akan paham dan tahu harus berbuat apa di tengah pandemi ini,” imbuhnya.
Jargon “Biasakan yang Tidak Biasa” ini merupakan sinonim dari “Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dicetuskan oleh pemerintah pusat. Namun, ketika di Kota Pahlawan memiliki tagline tersendiri yaitu “Biasakan yang Tidak Biasa”. “Sebenarnya itu memang sama. Cuma yang ini adalah versi kita yang di Surabaya,” tambahnya.
Irvan juga memastikan berkoordinasi dengan tim reklame untuk memasang jargon itu pada reklame-reklame yang tersebar di jalan-jalan Surabaya. Menurutnya, hal ini penting supaya warga Kota Surabaya selalu ingat dan selalu patuh dalam menjalankan protokol kesehatan
(msd)