Kebengisan Raja Mataram Amangkurat II Hukum Mati Raden Sukra karena Selingkuh
loading...
A
A
A
Pernikahan politis di era Kerajaan Mataram dilakukan oleh Sultan Amangkurat II. Saat itu Kesultanan Mataram tengah berada di Ibu Kota Kartasura di bawah pimpinan Sultan Amangkurat II.
Tetapi kebijakan itu membuat blunder dan beberapa dinamika internal istana Kartasura hingga berujung maut. Konon saat itu Sultan Amangkurat II menikahkan Pangeran Adipati Anom atau anaknya Sultan Amangkurat III dengan putri Pangeran Puger yang bernama Raden Ayu Lembah.
Perkawinan itu dimaksudkan agar tidak terjadi pergolakan di dalam lingkup keluarga istana Kartasura. Tetapi ada suatu pendapat Raden Ayu Lembah berselingkuh dengan Raden Sukra. Akibat perselingkuhan itu, Raden Sukra mendapat hukuman mati.
Sementara, Raden Ayu Lembah dibunuh Pangeran Puger sendiri karena telah membuat malu keluarga Kapugeran. Pada buku “Untung Surapati: Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan”.
Hal itu digambarkan bagaimana sesudah kejadian cinta berdarah itu, Sultan Amangkurat III menyunting Raden Ayu Himpun, atau adik Raden Ayu Lembah.
Namun ketika selir dari Desa Onje dijadikan permaisuri, Sunan Amangkurat III menceraikan Raden Ayu Himpun dan mengembalikan ke Dalem Kapugeran.
Fakta ini yang menyebabkan Pangeran Suryakusuma, yang tak lain putra Pangeran Puger, melakukan perlawanan terhadap Sultan Amangkurat III. Di dalam melakukan perlawanan terhadap Sunan Amangkurat III, Pangeran Arya Kusuma mendapat dukungan Banyak Wide.
Sekalipun demikian, perlawanan Arya Kusuma dapat ditumpas sesudah pasukan Kartasura dapat menangkapnya di desa Losari. Sesudah tertangkap, Arya Kusuma disiksa dan dipenjara oleh Sultan Amangkurat III.
Tetapi kebijakan itu membuat blunder dan beberapa dinamika internal istana Kartasura hingga berujung maut. Konon saat itu Sultan Amangkurat II menikahkan Pangeran Adipati Anom atau anaknya Sultan Amangkurat III dengan putri Pangeran Puger yang bernama Raden Ayu Lembah.
Perkawinan itu dimaksudkan agar tidak terjadi pergolakan di dalam lingkup keluarga istana Kartasura. Tetapi ada suatu pendapat Raden Ayu Lembah berselingkuh dengan Raden Sukra. Akibat perselingkuhan itu, Raden Sukra mendapat hukuman mati.
Sementara, Raden Ayu Lembah dibunuh Pangeran Puger sendiri karena telah membuat malu keluarga Kapugeran. Pada buku “Untung Surapati: Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan”.
Hal itu digambarkan bagaimana sesudah kejadian cinta berdarah itu, Sultan Amangkurat III menyunting Raden Ayu Himpun, atau adik Raden Ayu Lembah.
Namun ketika selir dari Desa Onje dijadikan permaisuri, Sunan Amangkurat III menceraikan Raden Ayu Himpun dan mengembalikan ke Dalem Kapugeran.
Fakta ini yang menyebabkan Pangeran Suryakusuma, yang tak lain putra Pangeran Puger, melakukan perlawanan terhadap Sultan Amangkurat III. Di dalam melakukan perlawanan terhadap Sunan Amangkurat III, Pangeran Arya Kusuma mendapat dukungan Banyak Wide.
Sekalipun demikian, perlawanan Arya Kusuma dapat ditumpas sesudah pasukan Kartasura dapat menangkapnya di desa Losari. Sesudah tertangkap, Arya Kusuma disiksa dan dipenjara oleh Sultan Amangkurat III.