Cegah Radikalisme, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Diajak Kritis Terhadap Buku Bacaan
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta diajak lebih kritis terhadap buku-buku bacaan yang kemungkinan disusupi narasi paham radikalisme.
Dengan sikap kritis terhadap buku bacaan itu diharapkan mahasiswa yang merupakan generasi muda, dapat memiliki daya tangkal dan daya cegah terhadap paham radikalisme serta terorisme.
Ajakan itu disampaikan dalam diskusi umum barang bukti buku tindak pidana terorisme yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Buku-buku ini meracuni pelajar dan mahasiswa untuk menjadi radikal dan menjadi teroris. Dan ini sebagai upaya kita untuk generasi muda supaya memiliki daya tangkal dan mencegah radikalisme dan terorisme di tanah air," kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol Ibnu Suhaendra, dikutip Rabu (29/11/2023).
Ibnu menjelaskan, acara diskusi umum sebagai kritik terhadap buku seri materi Tauhid For the Greatest Happiness karangan Abu Sulaiman Aman Abdurrahman. Hal itu merupakan tindak lanjut atas putusan pengadilan yang menyatakan bahwa buku-buku sitaan yang memiliki konten radikal terorisme harus dilakukan analisa dan kajian.
Di mana hasilnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan kontra terhadap ideologi terorisme.
Dia mengatakan, buku tersebut menjadi semacam alat perekrutan untuk menyasar generasi muda yang masih belum stabil, dan dalam proses pencarian jati diri.
Dengan sikap kritis terhadap buku bacaan itu diharapkan mahasiswa yang merupakan generasi muda, dapat memiliki daya tangkal dan daya cegah terhadap paham radikalisme serta terorisme.
Ajakan itu disampaikan dalam diskusi umum barang bukti buku tindak pidana terorisme yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Buku-buku ini meracuni pelajar dan mahasiswa untuk menjadi radikal dan menjadi teroris. Dan ini sebagai upaya kita untuk generasi muda supaya memiliki daya tangkal dan mencegah radikalisme dan terorisme di tanah air," kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol Ibnu Suhaendra, dikutip Rabu (29/11/2023).
Ibnu menjelaskan, acara diskusi umum sebagai kritik terhadap buku seri materi Tauhid For the Greatest Happiness karangan Abu Sulaiman Aman Abdurrahman. Hal itu merupakan tindak lanjut atas putusan pengadilan yang menyatakan bahwa buku-buku sitaan yang memiliki konten radikal terorisme harus dilakukan analisa dan kajian.
Di mana hasilnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan kontra terhadap ideologi terorisme.
Dia mengatakan, buku tersebut menjadi semacam alat perekrutan untuk menyasar generasi muda yang masih belum stabil, dan dalam proses pencarian jati diri.