5 Fakta Pulau Madura, Tempat Kelahiran Mahfud MD Dijuluki Pulau Garam
loading...
A
A
A
MADURA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali ke kampung halamannya di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023). Dalam kunjungannya ke Pulau Garam ini, Mahfud aktif mengikuti serangkaian kegiatan.
Kunjungan ini menjadi yang pertama kalinya Mahfud berkunjung ke Madura setelah diumumkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh KPU. Saat ini, Mahfud MD menjadi Cawapres pendamping Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan nomor urut tiga.
Kunjungan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ke Madura kali ini memang dalam kapasitasnya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), bukan terkait dengan tugas kunjungan kerja sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Oleh karena itu, kunjungan tersebut dijadwalkan pada hari Sabtu, bukan pada hari kerja. Sejak diumumkan sebagai Calon Wakil Presiden pada 13 November lalu, Mahfud menjalankan kegiatan kampanye sebagai peserta Pemilu setiap akhir pekan.
Yakni pada Sabtu dan Minggu. Selain itu, ia mengambil cuti pada setiap hari Jumat. Karena kunjungan ini merupakan yang pertama setelah Mahfud mendapatkan status sebagai Cawapres, warga Madura menyambutnya dengan sukacita.
Ribuan warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam itu, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep, berkumpul di ujung Jembatan Suramadu, Surabaya. Kumpulnya ribuan warga ini bertujuan menyambut Putra Daerah yang menjadi kebanggaan mereka.
Warga, yang sebagian besar terdiri dari anak muda, santri, pemuka agama, dan tokoh masyarakat, nampaknya ingin menunjukkan solidaritas mereka dalam menyambut kepulangan Mahfud ke kampung halamannya.
Pulau Madura, yang merupakan tempat kelahiran cawapres Mahfud MD tersebut dikenal dengan sebutan Pulau Garam. Sebuah julukan yang sangat tepat mengingat Madura merupakan salah satu produsen garam terbesar di Indonesia.
Madura memiliki luas wilayah sekitar 5.379 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa. Mayoritas penduduknya terdiri dari nelayan dan petani garam. Keempat kabupaten di Pulau Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, semuanya memiliki lahan tambak garam rakyat dan menghasilkan garam dalam jumlah yang besar.
Kemudian, kenapa Madura disebut sebagai Pulau Madura? Kenapa produksi garam di daerah ini sangat besar?
Sebagai salah satu penyedia garam utama di Indonesia, Pulau Madura ternyata memberikan kontribusi terbesar dalam produksi garam di Indonesia. Kehebatan Pulau Madura sebagai penghasil garam tidak main-main.
Kabarnya, pulau ini telah dikenal sebagai wilayah penghasil garam sejak zaman pemerintahan Belanda. Fakta ini diperkuat dengan keberadaan pabrik garam yang didirikan di Kalianget, Sumenep pada tahun 1914.
Pulau Madura telah berperan sebagai salah satu pemasok garam di Indonesia selama kurang lebih 500 tahun. Dilaporkan bahwa peran Pulau Madura sebagai pemasok garam di Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-15.
Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menjadikan Madura dikenal sebagai Pulau Garam.
Madura memang memiliki kondisi geografis yang sangat ideal sebagai pulau penghasil garam di Indonesia. Dengan suhu rata-rata sekitar 26,9 derajat Celsius, pulau ini mengalami musim kemarau yang berkepanjangan,yakni mencapai 4-5 bulan.
Kondisi ini membuat Madura sangat cocok untuk aktivitas budidaya garam.
Di Pulau Madura, setiap kabupaten memiliki tambak garam rakyat dengan kapasitas produksi yang cukup besar. Pulau Madura dibagi menjadi tiga wilayah pembuatan garam:
Yaitu Kabupaten Sumenep di bagian timur, Kabupaten Pamekasan di bagian tengah, dan Kabupaten Sampang di bagian barat.
Keistimewaan ini berasal dari air laut yang sangat kental di sungai dan muara, yang mengandung banyak mineral garam. Proses membuat garam di Pulau Madura ini sering disebut dengan cara 'Madurese' atau cara orang Madura.
Mereka membuat garam dengan mengkristalkan air laut secara menyeluruh, dan garam diambil dari lapisan paling bawah hingga paling atas. Setelah itu, garam tersebut dapat diolah untuk kebutuhan industri dan konsumsi.
Madura merupakan sumber penghasil Garam terbesar di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena Pulau Madura dikelilingi oleh lautan dan memiliki sedikit sungai serta sumber air tawar.
Meskipun produksi garam hanya terjadi di sepanjang pantai selatan Madura, air laut di daerah ini memiliki kandungan garam yang tinggi karena minimnya sungai dan sumber air tawar yang masuk ke laut.
Kunjungan ini menjadi yang pertama kalinya Mahfud berkunjung ke Madura setelah diumumkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh KPU. Saat ini, Mahfud MD menjadi Cawapres pendamping Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan nomor urut tiga.
Kunjungan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ke Madura kali ini memang dalam kapasitasnya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), bukan terkait dengan tugas kunjungan kerja sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Oleh karena itu, kunjungan tersebut dijadwalkan pada hari Sabtu, bukan pada hari kerja. Sejak diumumkan sebagai Calon Wakil Presiden pada 13 November lalu, Mahfud menjalankan kegiatan kampanye sebagai peserta Pemilu setiap akhir pekan.
Yakni pada Sabtu dan Minggu. Selain itu, ia mengambil cuti pada setiap hari Jumat. Karena kunjungan ini merupakan yang pertama setelah Mahfud mendapatkan status sebagai Cawapres, warga Madura menyambutnya dengan sukacita.
Ribuan warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam itu, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep, berkumpul di ujung Jembatan Suramadu, Surabaya. Kumpulnya ribuan warga ini bertujuan menyambut Putra Daerah yang menjadi kebanggaan mereka.
Warga, yang sebagian besar terdiri dari anak muda, santri, pemuka agama, dan tokoh masyarakat, nampaknya ingin menunjukkan solidaritas mereka dalam menyambut kepulangan Mahfud ke kampung halamannya.
Fakta Kenapa Madura Dijuluki Pulau Garam
Pulau Madura, yang merupakan tempat kelahiran cawapres Mahfud MD tersebut dikenal dengan sebutan Pulau Garam. Sebuah julukan yang sangat tepat mengingat Madura merupakan salah satu produsen garam terbesar di Indonesia.
Madura memiliki luas wilayah sekitar 5.379 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa. Mayoritas penduduknya terdiri dari nelayan dan petani garam. Keempat kabupaten di Pulau Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, semuanya memiliki lahan tambak garam rakyat dan menghasilkan garam dalam jumlah yang besar.
Kemudian, kenapa Madura disebut sebagai Pulau Madura? Kenapa produksi garam di daerah ini sangat besar?
1. Kontributor Garam Terbanyak di Indonesia
Sebagai salah satu penyedia garam utama di Indonesia, Pulau Madura ternyata memberikan kontribusi terbesar dalam produksi garam di Indonesia. Kehebatan Pulau Madura sebagai penghasil garam tidak main-main.
Kabarnya, pulau ini telah dikenal sebagai wilayah penghasil garam sejak zaman pemerintahan Belanda. Fakta ini diperkuat dengan keberadaan pabrik garam yang didirikan di Kalianget, Sumenep pada tahun 1914.
2. Pemasok Garam Untuk Indonesia
Pulau Madura telah berperan sebagai salah satu pemasok garam di Indonesia selama kurang lebih 500 tahun. Dilaporkan bahwa peran Pulau Madura sebagai pemasok garam di Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-15.
Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menjadikan Madura dikenal sebagai Pulau Garam.
3. Mendukungnya Kondisi Geografis
Madura memang memiliki kondisi geografis yang sangat ideal sebagai pulau penghasil garam di Indonesia. Dengan suhu rata-rata sekitar 26,9 derajat Celsius, pulau ini mengalami musim kemarau yang berkepanjangan,yakni mencapai 4-5 bulan.
Kondisi ini membuat Madura sangat cocok untuk aktivitas budidaya garam.
4. Punya Cara Sendiri
Di Pulau Madura, setiap kabupaten memiliki tambak garam rakyat dengan kapasitas produksi yang cukup besar. Pulau Madura dibagi menjadi tiga wilayah pembuatan garam:
Yaitu Kabupaten Sumenep di bagian timur, Kabupaten Pamekasan di bagian tengah, dan Kabupaten Sampang di bagian barat.
Keistimewaan ini berasal dari air laut yang sangat kental di sungai dan muara, yang mengandung banyak mineral garam. Proses membuat garam di Pulau Madura ini sering disebut dengan cara 'Madurese' atau cara orang Madura.
Mereka membuat garam dengan mengkristalkan air laut secara menyeluruh, dan garam diambil dari lapisan paling bawah hingga paling atas. Setelah itu, garam tersebut dapat diolah untuk kebutuhan industri dan konsumsi.
5. Tak Banyak Sumber Air Tawar
Madura merupakan sumber penghasil Garam terbesar di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena Pulau Madura dikelilingi oleh lautan dan memiliki sedikit sungai serta sumber air tawar.
Meskipun produksi garam hanya terjadi di sepanjang pantai selatan Madura, air laut di daerah ini memiliki kandungan garam yang tinggi karena minimnya sungai dan sumber air tawar yang masuk ke laut.
(ams)