Kembangkan UMKM, BPN dan Pemkab Takalar Gandeng Perbankan
loading...
A
A
A
TAKALAR - Badan Pertanahan Nasional dan Pemkab Takalar , menggandeng Bank Mandiri untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pelibatan Bank Mandiri untuk membantu akses permodalan, bagi pelaku usaha di Takalar selama ini kerap menjadi hambatan.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Perbakan, dalam hal ini Bank Mandiri, dalam waktu dekat BPN bersama Pemkab Takalar akan menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan Bank Mandiri untuk membantu warga dan pelaku UMKM,” kata Kepala BPN Takalar Muhammad Naim kepada wartawan, Rabu, (5/08/2020).
Naim mengatakan, program pemberdayaan yang digagas bersama Bupati Takalar Syamsari Kitta adalah upaya menjembatani masyarakat dan pelaku UMKM di Takalar untuk mendapatkan bantuan permodalan dari Perbankan.
Dengan modal sertifikat tanah, lanjutnya, maka pelaku usaha akan mendapatkan bantuan permodalan dengan suku bunga yang rendah.
“Program pemberdayaan ini adalah bagaimana kita membuka akses kepada masyarakat yang sekaligus sebagai pelaku usaha untuk mendapatkan bantuan modal, sementara pemerintah akan mengawal kegiatan usaha masyararat lewat pendampingan sehingga berjalan dengan baik,” kata Naim.
Ia menegaskan, kegiatan usaha masyarakat tidak akan dilepas begitu saja. BPN bersama Pemkab Takalar akan melakukan pendampingan, pelatihan, dan pengawalan usaha sehingga kegiatan usaha masyakarat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Kegiatan usaha juga kan membutuhkan skil, selain akses permodalan yang selama ini jadi kendala, makanya kita bantu buka akses modal dan pemerintah yang mengawal kegiatan usaha masyarakat lewat pendampingan,” kata Naim.
Saat ini kata dia, beberapa kelompok masyarakat telah menawarkan untuk bergabung dalam pemberdayaan ini. Seperti pelaku usaha ayam potong di Moncongkomba, kecamatan Polombangkeng selatan dan pelaku usaha ayam petelur di Topejawa, kecamatan Mangarabombang.
Sehari sebelumnya, Kepala BPN Muhammad Naim bersama Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Takalar Rusdi Said Pammusu meninjau langsung sejumlah kegiatan usaha masyarakat yang siap melakukan pengembangan usaha lewat kegiatan pemberdayaan ini.
Pelibatan Bank Mandiri untuk membantu akses permodalan, bagi pelaku usaha di Takalar selama ini kerap menjadi hambatan.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Perbakan, dalam hal ini Bank Mandiri, dalam waktu dekat BPN bersama Pemkab Takalar akan menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan Bank Mandiri untuk membantu warga dan pelaku UMKM,” kata Kepala BPN Takalar Muhammad Naim kepada wartawan, Rabu, (5/08/2020).
Naim mengatakan, program pemberdayaan yang digagas bersama Bupati Takalar Syamsari Kitta adalah upaya menjembatani masyarakat dan pelaku UMKM di Takalar untuk mendapatkan bantuan permodalan dari Perbankan.
Dengan modal sertifikat tanah, lanjutnya, maka pelaku usaha akan mendapatkan bantuan permodalan dengan suku bunga yang rendah.
“Program pemberdayaan ini adalah bagaimana kita membuka akses kepada masyarakat yang sekaligus sebagai pelaku usaha untuk mendapatkan bantuan modal, sementara pemerintah akan mengawal kegiatan usaha masyararat lewat pendampingan sehingga berjalan dengan baik,” kata Naim.
Ia menegaskan, kegiatan usaha masyarakat tidak akan dilepas begitu saja. BPN bersama Pemkab Takalar akan melakukan pendampingan, pelatihan, dan pengawalan usaha sehingga kegiatan usaha masyakarat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Kegiatan usaha juga kan membutuhkan skil, selain akses permodalan yang selama ini jadi kendala, makanya kita bantu buka akses modal dan pemerintah yang mengawal kegiatan usaha masyarakat lewat pendampingan,” kata Naim.
Saat ini kata dia, beberapa kelompok masyarakat telah menawarkan untuk bergabung dalam pemberdayaan ini. Seperti pelaku usaha ayam potong di Moncongkomba, kecamatan Polombangkeng selatan dan pelaku usaha ayam petelur di Topejawa, kecamatan Mangarabombang.
Sehari sebelumnya, Kepala BPN Muhammad Naim bersama Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Takalar Rusdi Said Pammusu meninjau langsung sejumlah kegiatan usaha masyarakat yang siap melakukan pengembangan usaha lewat kegiatan pemberdayaan ini.
(agn)