Mengenal Perbedaan Mataram Islam dengan Mataram Kuno, Sudah Tahu?
loading...
A
A
A
Sultan Agung digantikan oleh putranya, Amangkurat I, yang menghadapi banyak masalah dalam pemerintahannya. Ia berkonflik dengan para ulama dan adipati, yang menuduhnya sebagai raja yang zalim dan tidak taat agama.
Amangkurat I digantikan oleh putranya, Amangkurat II, yang berusaha mengembalikan kejayaan Mataram Islam. Ia bersekutu dengan VOC untuk mengalahkan Trunojoyo dan mengembalikan wilayah kerajaannya. Namun, ia juga harus menghadapi pemberontakan dari Pangeran Puger, adiknya, yang mengklaim dirinya sebagai raja Mataram Islam.
Amangkurat II meninggal di Kartasura pada tahun 1703 Masehi dan digantikan oleh putranya, Amangkurat III. Namun, pemberontakan dan perpecahan terus menghantui Mataram Islam hingga akhirnya terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.
Berdasarkan penjelasan di atas, kedua kerajaan tersebut sangatlah berbeda. Kerajaan Mataram Islam dan Mataram Kuno memiliki sejarah, peninggalan dan ciri khas yang berbeda.
Amangkurat I digantikan oleh putranya, Amangkurat II, yang berusaha mengembalikan kejayaan Mataram Islam. Ia bersekutu dengan VOC untuk mengalahkan Trunojoyo dan mengembalikan wilayah kerajaannya. Namun, ia juga harus menghadapi pemberontakan dari Pangeran Puger, adiknya, yang mengklaim dirinya sebagai raja Mataram Islam.
Amangkurat II meninggal di Kartasura pada tahun 1703 Masehi dan digantikan oleh putranya, Amangkurat III. Namun, pemberontakan dan perpecahan terus menghantui Mataram Islam hingga akhirnya terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.
Berdasarkan penjelasan di atas, kedua kerajaan tersebut sangatlah berbeda. Kerajaan Mataram Islam dan Mataram Kuno memiliki sejarah, peninggalan dan ciri khas yang berbeda.
(okt)