Tes COVID-19 Gencar, Jabar Target 105.000 Sampel Swab Bulan Ini
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pelaksanaan tes COVID-19 secara masif bakal terus digencarkan untuk menekan meluasnya penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar . Bulan ini saja, Jabar menargetkan 105.000 sampel swab.
Ketua Divisi Pelacakan Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti mengatakan, pihaknya intensif menggelar tes COVID-19 dan pelacakan terhadap orang-orang yang kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19. (BACA JUGA: Soal Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Insya Allah Bahan Bakunya Halal )
"Kami ingin melihat bagaimana peta penyebaran COVID-19 dan memutus rantai penularannya," kata Siska, Rabu (5/8/2020). (BACA JUGA: Produksi Vaksin COVID Bio Farma Bisa 250 Juta pada 2021 )
Menurut Siska, pihaknya kini gencar melakukan tes COVID-19 di area perkantoran, seperti Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, TVRI Jabar, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar pada Selasa (4/8/2020). (BACA JUGA: Jalani Rapid Test, 3 Peserta Aksi Pekerja Hiburan Malam Reaktif )
"Ada juga instansi pemerintahan dan perkantoran di Jabar yang melakukan tes mandiri. Misalnya, kami hanya mengirim alat dan alat pelindung diri (APD). Lalu, nanti ada beberapa tempat yang melakukan tes mandiri," ujar dia.
Siska mengemukakan, pelaksanaan tes COVID-19 secara masif disertai penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dan laboratorium guna menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 seiring gencarnya pelaksanaan tes.
Dia menyebutkan, per 3 Agustus 2020, jumlah tempat tidur di pusat isolasi non-rumah sakit yang dihimpun dari 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk Gedung BPSDM sebagai pusat isolasi milik Pemprov Jabar sebanyak 1.510 tempat tidur dan baru terisi 16,21 persen.
"Jadi untuk semua terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala kita sudah siapkan BPSDM untuk menampung. Kita juga siapkan jejaring rumah sakitnya," tutur Siska.
Sementara itu, penanggung jawab Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar Ryan B Ristandi mengatakan, Labkesda Jabar menargetkan pemeriksaan 105.000 sampel swab tes selama Agustus 2020 ini.
"Di bulan Agustus ini, kami ada program di labkes untuk melaksanakan tes PCR di 27 kabupaten/kota dengan target 105.000 sampel. Itu akan disebar di 27 kabupaten/kota dan disebar di laboratorium satelit," kata Ryan.
Menurut Ryan, kemampuan pengetesan Labkesda Jabar per harinya mencapai 1.500 sampai dengan 2.000 sampel. Didukung 70 karyawan dan kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), kata Ryan, pihaknya membagi jam kerja menjadi 3 shift.
"Kami konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan, termasuk menyiapkan laboratorium satelit. Saat ini, ada 28 laboratorium satelit yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar," ujar dia.
Ryan juga memastikan, persediaan reagen ekstraksi dan PCR masih aman. Hingga saat ini, jumlah reagen yang tersedia mampu mendukung pemeriksaan hingga 250.000 sampel. Reagen itu pun disebar ke 27 kabupaten/kota di Jabar. "Sedikit hambatan di bahan habis pakai saja," tutur Ryan.
Ryan mengimbau kepada masyarakat yang menjalani swab test untuk mengisolasi diri selama hasil tes belum keluar agar hasil tes akurat.
"Pada saat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan setelah dilakukan swab, yang kami takutkan adalah masyarakat terpapar COVID-19. Jadi, hasil tes tidak lagi akurat," pungkas dia.
Ketua Divisi Pelacakan Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti mengatakan, pihaknya intensif menggelar tes COVID-19 dan pelacakan terhadap orang-orang yang kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19. (BACA JUGA: Soal Vaksin COVID-19, Erick Thohir: Insya Allah Bahan Bakunya Halal )
"Kami ingin melihat bagaimana peta penyebaran COVID-19 dan memutus rantai penularannya," kata Siska, Rabu (5/8/2020). (BACA JUGA: Produksi Vaksin COVID Bio Farma Bisa 250 Juta pada 2021 )
Menurut Siska, pihaknya kini gencar melakukan tes COVID-19 di area perkantoran, seperti Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, TVRI Jabar, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar pada Selasa (4/8/2020). (BACA JUGA: Jalani Rapid Test, 3 Peserta Aksi Pekerja Hiburan Malam Reaktif )
"Ada juga instansi pemerintahan dan perkantoran di Jabar yang melakukan tes mandiri. Misalnya, kami hanya mengirim alat dan alat pelindung diri (APD). Lalu, nanti ada beberapa tempat yang melakukan tes mandiri," ujar dia.
Siska mengemukakan, pelaksanaan tes COVID-19 secara masif disertai penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dan laboratorium guna menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 seiring gencarnya pelaksanaan tes.
Dia menyebutkan, per 3 Agustus 2020, jumlah tempat tidur di pusat isolasi non-rumah sakit yang dihimpun dari 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk Gedung BPSDM sebagai pusat isolasi milik Pemprov Jabar sebanyak 1.510 tempat tidur dan baru terisi 16,21 persen.
"Jadi untuk semua terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala kita sudah siapkan BPSDM untuk menampung. Kita juga siapkan jejaring rumah sakitnya," tutur Siska.
Sementara itu, penanggung jawab Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar Ryan B Ristandi mengatakan, Labkesda Jabar menargetkan pemeriksaan 105.000 sampel swab tes selama Agustus 2020 ini.
"Di bulan Agustus ini, kami ada program di labkes untuk melaksanakan tes PCR di 27 kabupaten/kota dengan target 105.000 sampel. Itu akan disebar di 27 kabupaten/kota dan disebar di laboratorium satelit," kata Ryan.
Menurut Ryan, kemampuan pengetesan Labkesda Jabar per harinya mencapai 1.500 sampai dengan 2.000 sampel. Didukung 70 karyawan dan kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), kata Ryan, pihaknya membagi jam kerja menjadi 3 shift.
"Kami konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan, termasuk menyiapkan laboratorium satelit. Saat ini, ada 28 laboratorium satelit yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar," ujar dia.
Ryan juga memastikan, persediaan reagen ekstraksi dan PCR masih aman. Hingga saat ini, jumlah reagen yang tersedia mampu mendukung pemeriksaan hingga 250.000 sampel. Reagen itu pun disebar ke 27 kabupaten/kota di Jabar. "Sedikit hambatan di bahan habis pakai saja," tutur Ryan.
Ryan mengimbau kepada masyarakat yang menjalani swab test untuk mengisolasi diri selama hasil tes belum keluar agar hasil tes akurat.
"Pada saat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan setelah dilakukan swab, yang kami takutkan adalah masyarakat terpapar COVID-19. Jadi, hasil tes tidak lagi akurat," pungkas dia.
(awd)