Blusukan ke Pedalaman Tasikmalaya, Ganjar Panen Ikan bersama Warga Desa Muncang
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Bakal calon Presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo menyusuri kampung dan menyapa warga setelah semalam menginap di rumah warga Dusun Nagrog di Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023). Ganjar pun berkesempatan panen ikan langka bersama warga setempat.
Mengenakan kaus hitam, Ganjar blusukan di pemukiman dengan suasana desa yang asri. Ditemani warga, ia meninjau lokasi sumur bor yang disalurkannya beberapa bulan lalu.
Adanya sumur bor itu menjawab keresahan warga yang sudah lebih dari 12 tahun kesulitan mendapatkan air bersih. Usai dari sumur bor, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu kemudian menuju sungai dan jembatan gantung. Sekitar 4 kilometer, Ganjar berjalan kaki melewati rumah-rumah dan sawah.
Sikap ramah Ganjar disambut hangat oleh warga. Bahkan mereka banyak yang menyuguhkan makanan tradisional dan minum di sepanjang jalur yang dilintasi saat susur kampung itu.
"Mangga dihaturanan (silakan dinikmati), Pak Ganjar," kata Ibu Yoyoh ketika melihat Ganjar melintas di depan rumahnya.
Yoyoh memang sengaja membuat jajanan tradisional untuk disuguhkan kepada Ganjar dan warga. Tanpa rasa sungkan, Ganjar mencicipi makanan berbahan baku hasil bumi desa setempat itu.
"Iya, saya bikin ini semua bareng suami tadi malam. Memang untuk Pak Ganjar dan warga," ungkapnya.
Sesampainya di sungai, politikus berambut putih itu menemui petani ikan Cilonga khas desa setempat. Konon, ikan itu tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Di segala penjuru dunia cuma ada di Cilonga dan hanya bisa hidup di sungai itu karena jika dipindahkan tempat lain akan mati. Sehingga petani ikan membuat semacam tambak dengan pembatas dari tumpukan bebatuan.
"Ini hanya bisa hidup dan berkembang baik di sungai ini. Kalau dipindah bisa mati. Biasanya kita ambil (panen) malam hari. Karena kalau siang ikannya berpencar tidak bergerombol," ucap petani ikan.
Ganjar menimpali bahwa ikan yang dipanen dari sungai rasanya enak dan lezat untuk dijadikan lauk.
“Wah, enak ikan ini. Semalam itu saya makan," tuturnya.
Kedatangan Ganjar di Dusun Nagrog, Desa Muncang seperti memberikan harapan ke depan lebih baik. Sebab, desa ini merupakan desa terpencil di wilayah Jawa Barat yang minim perhatian dari pemerintah.
Akses jalan yang buruk dan dua jam lebih jarak tempuh dari pusat Kota Tasikmalaya. Rasa syukur dan terima kasih warga kepada Ganjar diungkapkan dengan menggelar selamatan dan potong tumpeng.
Mengenakan kaus hitam, Ganjar blusukan di pemukiman dengan suasana desa yang asri. Ditemani warga, ia meninjau lokasi sumur bor yang disalurkannya beberapa bulan lalu.
Adanya sumur bor itu menjawab keresahan warga yang sudah lebih dari 12 tahun kesulitan mendapatkan air bersih. Usai dari sumur bor, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu kemudian menuju sungai dan jembatan gantung. Sekitar 4 kilometer, Ganjar berjalan kaki melewati rumah-rumah dan sawah.
Sikap ramah Ganjar disambut hangat oleh warga. Bahkan mereka banyak yang menyuguhkan makanan tradisional dan minum di sepanjang jalur yang dilintasi saat susur kampung itu.
"Mangga dihaturanan (silakan dinikmati), Pak Ganjar," kata Ibu Yoyoh ketika melihat Ganjar melintas di depan rumahnya.
Yoyoh memang sengaja membuat jajanan tradisional untuk disuguhkan kepada Ganjar dan warga. Tanpa rasa sungkan, Ganjar mencicipi makanan berbahan baku hasil bumi desa setempat itu.
"Iya, saya bikin ini semua bareng suami tadi malam. Memang untuk Pak Ganjar dan warga," ungkapnya.
Sesampainya di sungai, politikus berambut putih itu menemui petani ikan Cilonga khas desa setempat. Konon, ikan itu tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Di segala penjuru dunia cuma ada di Cilonga dan hanya bisa hidup di sungai itu karena jika dipindahkan tempat lain akan mati. Sehingga petani ikan membuat semacam tambak dengan pembatas dari tumpukan bebatuan.
"Ini hanya bisa hidup dan berkembang baik di sungai ini. Kalau dipindah bisa mati. Biasanya kita ambil (panen) malam hari. Karena kalau siang ikannya berpencar tidak bergerombol," ucap petani ikan.
Ganjar menimpali bahwa ikan yang dipanen dari sungai rasanya enak dan lezat untuk dijadikan lauk.
“Wah, enak ikan ini. Semalam itu saya makan," tuturnya.
Kedatangan Ganjar di Dusun Nagrog, Desa Muncang seperti memberikan harapan ke depan lebih baik. Sebab, desa ini merupakan desa terpencil di wilayah Jawa Barat yang minim perhatian dari pemerintah.
Akses jalan yang buruk dan dua jam lebih jarak tempuh dari pusat Kota Tasikmalaya. Rasa syukur dan terima kasih warga kepada Ganjar diungkapkan dengan menggelar selamatan dan potong tumpeng.
(shf)