Kisah Pahit Ribuan Prajurit TNI yang Terpaksa Menjadi Pengangguran Akibat Kebijakan ReRa Bung Hatta

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Perlawanan datang dari laskar yang berasal dari Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia, yang dipimpin Bung Tomo. Dari Solo, Jawa Tengah, mereka melawan sekaligus menyatakan menolak ReRa.

Kendati demikian, pasukan Tentara Pelajar yang merupakan detasemen paling berdisiplin dan dihormati, dengan singkat memaksa mereka menyerah. "Pertempuran mengepung barak-barak mereka terjadi di Solo. Setelah dua hari Tentara Pelajar berhasil melucuti mereka," seperti dikutip dari Sejarah TNI Kodam VII Diponegoro.

Perlawanan terhadap program ReRa Hatta muncul dari kelompok FDR (Front Demokrasi Rakyat), yang pada 18 September 1948 kemudian bersama PKI melakukan pemberontakan di Madiun.



FDR dengan mudah memainkan perasaan tentara yang menjadi korban rasionalisasi. Isu habis manis sepah dibuang, disebarkan ke mana-mana. Rasionalisasi dirumorkan sebagai upaya memperlemah tentara dan rakyat.

Hatta mengakui rintangan terbesar dari program ReRa adalah beban psikologis bekas tentara. Banyak yang beranggapan kembali ke desa, menanam singkong, membuat saluran air dan tiang listrik, sama halnya dengan romusha.

Namun program ReRa di tubuh tentara harus tetap ditegakkan. Pembersihan terhadap grup-grup laskar yang merusak nama baik tentara terus dilakukan. Oknum-oknum perwira laskar tentara yang menyalahgunakan jabatan, juga dibersihkan. Setelah pemerintah berhasil mengatasi perlawanan laskar di Solo, kesatuan-kesatuan lain yang lebih kecil menyatakan patuh terhadap program ReRa.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)