Kisah Pahit Ribuan Prajurit TNI yang Terpaksa Menjadi Pengangguran Akibat Kebijakan ReRa Bung Hatta

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Salah satunya adalah Kusni Kasdut, tentara Laskar yang berangkat dari Malang. Kusni Kasdut yang terkena ReRA kelak memilih jalan menjadi penjahat, dan berakhir dengan hukuman mati.



Di Blitar, sejumlah pimpinan Laskar Hizbullah mengungkapkan kekecewaannya. Mereka yang terkena rasionalisasi, termasuk diturunkan pangkatnya menyatakan diperlakukan tidak adil oleh negara.

Hatta menegaskan program ReRa harus dilaksanakan. Sebagai perdana menteri sekaligus menteri pertahanan, ia melihat jumlah angkatan perang yang dimiliki republik terlalu besar. Selain tidak efektif, jumlah tentara yang ada telah membebani keuangan negara.

"Dengan memperkecil angkatan perang, kemudian menyusunnya (melalui reorganisasi tentara), Hatta percaya bahwa efektivitas mereka akan bertambah. Prinsip people's defence tetap dijalankan," demikian dikutip dari buku "Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan" (1997).

Oleh Hatta, ribuan tentara yang tergusur program ReRa dikembalikan ke pekerjaan lamanya. Yang semula guru kembali mengajar. Begitu juga yang awalnya bekerja di bidang swasta, kembali ke pekerjaan lamanya.

Hatta menyerahkan ribuan bekas tentara itu kepada Kementerian Pembangunan dan Pemuda, untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Kemudian juga mengembalikan ribuan orang itu ke pemerintah desa. "Mengembalikan seratus ribu orang ke dalam masyarakat desa".



Hatta melihat, di Indonesia terdapat beribu-ribu desa. Ia berpikir jika setiap desa menampung sebanyak 10 pemuda bekas tentara, yakni dipekerjakan sebagai penjaga keamanan dan lainnya, persoalan ini dapat diselesaikan.

Para bekas tentara itu akan mendapatkan uang ganti jabatan sebanyak tiga bulan gaji. Kebijakan ReRa Hatta didasarkan pada Perpres No. 9, dan No. 14/1948. ReRa menjadikan komando tentara tinggal dua, yakni Komando Jawa dan Komando Sumatera. Banyak tentara yang kemudian ditempatkan sebagai tentara cadangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4196 seconds (0.1#10.140)