3 Fakta Siu Ban Ci, Bangsawan China Muslim yang Melahirkan Pendiri Kerajaan Islam Pertama di Jawa
loading...
A
A
A
Suatu hari, Raden Hasan memerdekakan Kadipaten Demak dan menjadikannya Kesultanan Demak Bintoro. Setelahnya, dia diangkat oleh wali songo menjadi Sultan Demak Bintoro dengan nama Raden Patah.
Sedikit dijelaskan di atas, Siu Ban Ci adalah putri dari Syekh Bentong sekaligus cucu dari Syekh Quro. Dulunya, keduanya dikenal sebagai ulama yang memiliki banyak kontribusi dalam penyebaran Islam di Jawa.
Syekh Bentong sendiri memiliki nama lain Tan Go Hwat. Namun, tak jarang juga dia dikenali sebagai Kyai Bentong.
Suatu hari, Syekh Bentong menuju istana Majapahit guna meminta izin berdagang. Tak hanya membawa cendera mata khas asalnya, dia juga ditemani putrinya yang bernama Siu Ban Ci.
Namun, tanpa diduga ternyata Brawijaya V terpikat oleh Siu Ban Ci. Pada akhirnya, dia pun menjadikannya sebagai selir.
Saat Brawijaya V menjadikan Siu Ban Ci sebagai selir, sejatinya permaisuri Dewi Amarawati telah menaruh rasa cemburu. Kondisi ini semakin memuncak kala mendapati Siu Ban Ci tengah hamil.
Pada akhirnya, Amarawati meminta Prabu Brawijaya menceraikan Siu Ban Ci. Karena mendapat ancaman juga, Brawijaya akhirnya mengirim Siu Ban Ci ke Palembang dalam kondisi hamil tiga bulan.
Di sana, Siu Ban Ci dititipkan kepada Adipati Palembang, Arya Damar. Sekadar informasi, waktu itu Palembang masih masuk wilayah kekuasaan Majapahit dan banyak dipenuhi penduduk asal China.
Brawijaya V akhirnya melepas kepergian Siu Ban Ci. Tak hanya itu, ia juga merelakan Arya Damar menikahi selirnya tersebut.
Namun, Brawijaya V memberi syarat kepada Arya Damar agar tidak menyentuh Siu Ban Ci sampai anaknya lahir. Ia juga meminta agar bayi tersebut kelak diberi nama Naraprakosa.
2. Berasal dari Keluarga Terpandang
Sedikit dijelaskan di atas, Siu Ban Ci adalah putri dari Syekh Bentong sekaligus cucu dari Syekh Quro. Dulunya, keduanya dikenal sebagai ulama yang memiliki banyak kontribusi dalam penyebaran Islam di Jawa.
Syekh Bentong sendiri memiliki nama lain Tan Go Hwat. Namun, tak jarang juga dia dikenali sebagai Kyai Bentong.
Suatu hari, Syekh Bentong menuju istana Majapahit guna meminta izin berdagang. Tak hanya membawa cendera mata khas asalnya, dia juga ditemani putrinya yang bernama Siu Ban Ci.
Namun, tanpa diduga ternyata Brawijaya V terpikat oleh Siu Ban Ci. Pada akhirnya, dia pun menjadikannya sebagai selir.
3. Diasingkan karena Keadaan
Saat Brawijaya V menjadikan Siu Ban Ci sebagai selir, sejatinya permaisuri Dewi Amarawati telah menaruh rasa cemburu. Kondisi ini semakin memuncak kala mendapati Siu Ban Ci tengah hamil.
Baca Juga
Pada akhirnya, Amarawati meminta Prabu Brawijaya menceraikan Siu Ban Ci. Karena mendapat ancaman juga, Brawijaya akhirnya mengirim Siu Ban Ci ke Palembang dalam kondisi hamil tiga bulan.
Di sana, Siu Ban Ci dititipkan kepada Adipati Palembang, Arya Damar. Sekadar informasi, waktu itu Palembang masih masuk wilayah kekuasaan Majapahit dan banyak dipenuhi penduduk asal China.
Brawijaya V akhirnya melepas kepergian Siu Ban Ci. Tak hanya itu, ia juga merelakan Arya Damar menikahi selirnya tersebut.
Namun, Brawijaya V memberi syarat kepada Arya Damar agar tidak menyentuh Siu Ban Ci sampai anaknya lahir. Ia juga meminta agar bayi tersebut kelak diberi nama Naraprakosa.