Sidak Isi Dompet Babinsa, Pangdam II Sriwijaya: Isinya Kosong dan Rp53 Ribu, Harus Kerja dari Pagi ke Pagi
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil melakukan inspeksi mendadak (sidak) isi dompet dua orang babinsa saat kunjungan ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu (27/9/2023).
Sidak dilakukan dalam kunjungan ke lahan pertanian seluas 15 hektare yang dikelola oleh Dandim 0406 di Kelurahan Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan.
Usai memeriksa dompet Babinsa, Pangdam menyampaikan bahwa semua yang telah dilakukan dan dicapai oleh prajurit sudah bagus. Bahkan dalam kondisi apapun harus disertai rasa syukur.
“Lihat ini Babinsa dompetnya kosong dan satu lagi isi dompetnya Rp53 ribu, harus kerja dari pagi ke pagi,” ungkap Pangdam.
Selanjutnya Pangdam memanggil ajudannya untuk mengisi dompet para Babinsa yang mendadak disidak isi dompetnya.
Pangdam meminta para Babinsa untuk bekerja dengan semangat, jaga nama baik TNI AD dan Kodam II Sriwijaya.
Selain itu juga Yanuar meminta agar dalam melaksanakan tugas kewilayahan, seluruhnya mengutamakan komunikasi.
Pangdam juga menegaskan keberhasilan tugas aparat teritorial sangat ditentukan oleh koordinasi yang baik dengan aparat terkait seperti pemda, institusi terkait di wilayah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh daerah.
“Berkomunikasi dengan baik akan menyelesaikan masalah, terutama dimasa pilkada seluruh anggota TNI harus netral. Selesaikan masalah dengan musyawarah, komunikasi dengan bahasa-bahasa yang santun jangan dengan kekerasan. Saya minta semua prajurit dan persit kompak, apapun pangkat dan jabatannya, loyal kepada pimpinan dan terus menebar kebaikan dalam tugasnya,” tegas mantan Danpussenkav ini.
Dalam kunjungannya, Pangdam juga melakukan bakti sosial penyerahan bantuan kepada anak penderita stunting.
Terkait masalah stunting, Bapak Asih Anak Stunting (BAAS) ini telah menegaskan, bahwa upaya untuk terus menekan dan mengurangi angka stunting akan terus dilakukan. Selain karena merupakan program pemerintah, stunting menjadi salah satu fokus program TNI AD.
“Kita akan terus bekerja keras mendukung program pemerintah, yang juga perintah Kasad guna mencapai standar minimal nasional untuk angka stunting, dan saya juga sudah challenge pak Wali dan unsur Forkopimda bisa tidak mencapai 7 itu baru top,” pungkasnya.
Sidak dilakukan dalam kunjungan ke lahan pertanian seluas 15 hektare yang dikelola oleh Dandim 0406 di Kelurahan Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan.
Usai memeriksa dompet Babinsa, Pangdam menyampaikan bahwa semua yang telah dilakukan dan dicapai oleh prajurit sudah bagus. Bahkan dalam kondisi apapun harus disertai rasa syukur.
“Lihat ini Babinsa dompetnya kosong dan satu lagi isi dompetnya Rp53 ribu, harus kerja dari pagi ke pagi,” ungkap Pangdam.
Selanjutnya Pangdam memanggil ajudannya untuk mengisi dompet para Babinsa yang mendadak disidak isi dompetnya.
Pangdam meminta para Babinsa untuk bekerja dengan semangat, jaga nama baik TNI AD dan Kodam II Sriwijaya.
Selain itu juga Yanuar meminta agar dalam melaksanakan tugas kewilayahan, seluruhnya mengutamakan komunikasi.
Pangdam juga menegaskan keberhasilan tugas aparat teritorial sangat ditentukan oleh koordinasi yang baik dengan aparat terkait seperti pemda, institusi terkait di wilayah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh daerah.
“Berkomunikasi dengan baik akan menyelesaikan masalah, terutama dimasa pilkada seluruh anggota TNI harus netral. Selesaikan masalah dengan musyawarah, komunikasi dengan bahasa-bahasa yang santun jangan dengan kekerasan. Saya minta semua prajurit dan persit kompak, apapun pangkat dan jabatannya, loyal kepada pimpinan dan terus menebar kebaikan dalam tugasnya,” tegas mantan Danpussenkav ini.
Dalam kunjungannya, Pangdam juga melakukan bakti sosial penyerahan bantuan kepada anak penderita stunting.
Terkait masalah stunting, Bapak Asih Anak Stunting (BAAS) ini telah menegaskan, bahwa upaya untuk terus menekan dan mengurangi angka stunting akan terus dilakukan. Selain karena merupakan program pemerintah, stunting menjadi salah satu fokus program TNI AD.
“Kita akan terus bekerja keras mendukung program pemerintah, yang juga perintah Kasad guna mencapai standar minimal nasional untuk angka stunting, dan saya juga sudah challenge pak Wali dan unsur Forkopimda bisa tidak mencapai 7 itu baru top,” pungkasnya.
(shf)