Masih Kekurangan Siswa, Sejumlah SMP Negeri Buka Pendaftaran Offline
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Makassar masih kekurangan siswa, padahal penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020 tingkat SD dan SMP telah berakhir. Baca : Masih Ada Harapan, Rombel akan Ditambah untuk 4 Siswa Tiap Kelas
Seperti yang terjadi di SMP Negeri 49 Makassar yang kekurangan siswa sekitar 40 orang. "Yang murni lulus PPDB itu 112 orang. Tapi sudah ada beberapa yang kami tampung jadi sekarang kita butuh sekitar 40 orang siswa," ungkao Kepala SMP Negeri 49 Makassar, Ikhsan kepada SINDOnews.
Ikhan menyampaikan untuk memenuhi kuota maka sekolah membuka pendaftaran secara offline. Calon peserta didik diwajibkan melengkapi berkas seperti kartu keluarga, akta kelahiran, surat keterangan lulus, dan foto. "Kita tinggal terima secara offline saja. Jadi yang datang itu kita verifikasi berkasnya kalau memenuhi syarat kita terima," ujarnya.
Meski dibuka secara offline, sekolah tetap mengutamakan siswa yang berasal dari Kota Makassar. Khususnya yang berada pada jalur zonasi. Apalagi sekolah ini berada di wilayah perbatasan Gowa-Makassar. "Kita utamakan sesuai jalurnya, kecuali kalau sudah tidak ada kita tampung semua yang mendaftar sesuai kuota yang tersedia," ucapnya.
Terkait ketersediaan ruang belajar, Ikhsan mengaku tidak ada masalah meski tercatat sebagai sekolah baru. Sebab saat ini ada 12 rombel yang tersedia, sedangkan yang terisi baru lima rombel kelas delapan dan lima rombel kelas tujuh. Masih ada dua rombel yang kosong.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik menyebut ada beberapa sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. Ada yang kekurangan sampai 80 siswa dan ada juga baru terisi satu rombel. Butuh penambahan. Baca Juga : Dewan Minta Ada Penambahan Rombongan Belajar di Sekolah
Beberapa sekolah diantaranya, SMP Negeri 11 Makassar, SMP Negeri 16 Makassar, SMP Negeri 32 Makassar, SMP Negeri 49 Makassar, SMP Negeri 51 Makassar, SMP Negeri 52 Makassar, dan SMP Negeri 54 Makassar. Rata-rata SMP baru. "SMP Negeri 51 Makassar itu di Antang, sebenarnya wilayah padat tapi masih kurang siswanya," singkat Amelia.
Menurut Amelia, ada beberapa hal yang menyebabkan sekolah ini minim pendaftar. Salah satunya dari segi lokasi yang dinilai tidak strategis. "Ada beberapa sekolah ini yang lokasinya memang mungkin masyarakat itu agak asing untuk melakukan pendaftaran secara online sehingga ada beberapa yang masih gagal," katanya.
Ia pun berupaya agar seluruh sekolah memiliki kuota penuh sehingga siswa yang tidak lulus masih bisa diakomodir untuk masuk sekolah negeri. Salah satunya dengan membuka pendaftaran kembali secara offline. Baca Lagi : Disdik Makassar Diminta Data Siswa yang Tak Tertampung Sekolah Negeri
Bahkan dalam proses pendaftaran kali ini, pihaknya lebih mengutamakan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Kita tidak utamakan zonasi, sepanjang mereka bisa terpenuhi untuk bisa bersekolah kita tampung. Khususnya anak-anak kurang mampu. Jadi kita tidak buka online, nanti biar sekolah masing-masing yang lakukan perekrutan," tutupnya.
Seperti yang terjadi di SMP Negeri 49 Makassar yang kekurangan siswa sekitar 40 orang. "Yang murni lulus PPDB itu 112 orang. Tapi sudah ada beberapa yang kami tampung jadi sekarang kita butuh sekitar 40 orang siswa," ungkao Kepala SMP Negeri 49 Makassar, Ikhsan kepada SINDOnews.
Ikhan menyampaikan untuk memenuhi kuota maka sekolah membuka pendaftaran secara offline. Calon peserta didik diwajibkan melengkapi berkas seperti kartu keluarga, akta kelahiran, surat keterangan lulus, dan foto. "Kita tinggal terima secara offline saja. Jadi yang datang itu kita verifikasi berkasnya kalau memenuhi syarat kita terima," ujarnya.
Meski dibuka secara offline, sekolah tetap mengutamakan siswa yang berasal dari Kota Makassar. Khususnya yang berada pada jalur zonasi. Apalagi sekolah ini berada di wilayah perbatasan Gowa-Makassar. "Kita utamakan sesuai jalurnya, kecuali kalau sudah tidak ada kita tampung semua yang mendaftar sesuai kuota yang tersedia," ucapnya.
Terkait ketersediaan ruang belajar, Ikhsan mengaku tidak ada masalah meski tercatat sebagai sekolah baru. Sebab saat ini ada 12 rombel yang tersedia, sedangkan yang terisi baru lima rombel kelas delapan dan lima rombel kelas tujuh. Masih ada dua rombel yang kosong.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik menyebut ada beberapa sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. Ada yang kekurangan sampai 80 siswa dan ada juga baru terisi satu rombel. Butuh penambahan. Baca Juga : Dewan Minta Ada Penambahan Rombongan Belajar di Sekolah
Beberapa sekolah diantaranya, SMP Negeri 11 Makassar, SMP Negeri 16 Makassar, SMP Negeri 32 Makassar, SMP Negeri 49 Makassar, SMP Negeri 51 Makassar, SMP Negeri 52 Makassar, dan SMP Negeri 54 Makassar. Rata-rata SMP baru. "SMP Negeri 51 Makassar itu di Antang, sebenarnya wilayah padat tapi masih kurang siswanya," singkat Amelia.
Menurut Amelia, ada beberapa hal yang menyebabkan sekolah ini minim pendaftar. Salah satunya dari segi lokasi yang dinilai tidak strategis. "Ada beberapa sekolah ini yang lokasinya memang mungkin masyarakat itu agak asing untuk melakukan pendaftaran secara online sehingga ada beberapa yang masih gagal," katanya.
Ia pun berupaya agar seluruh sekolah memiliki kuota penuh sehingga siswa yang tidak lulus masih bisa diakomodir untuk masuk sekolah negeri. Salah satunya dengan membuka pendaftaran kembali secara offline. Baca Lagi : Disdik Makassar Diminta Data Siswa yang Tak Tertampung Sekolah Negeri
Bahkan dalam proses pendaftaran kali ini, pihaknya lebih mengutamakan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Kita tidak utamakan zonasi, sepanjang mereka bisa terpenuhi untuk bisa bersekolah kita tampung. Khususnya anak-anak kurang mampu. Jadi kita tidak buka online, nanti biar sekolah masing-masing yang lakukan perekrutan," tutupnya.
(sri)