Nyanyian Tokoh PKI Nyono Buka Tabir Misteri Gerakan 30 September 1965
loading...
A
A
A
Di depan pemeriksa, Nyono juga mengatakan CC PKI menugaskan Commite Jakarta Raya untuk melancarkan perebutan kekuasaan dengan konsekuen. Tugas yang sama juga berlaku bagi Commite Daerah lainnya.
Terungkap, CC PKI telah menetapkan tiga tahap gerakan dalam rangkaian Gerakan 30 September 1965. Yakni Gerakan Operasi Ampera I, Ampera II dan Ampera III.
“Gerakan Operasi Ampera I dimaksudkan semata-mata sebagai usaha kudeta yang ditujukan dan dilaksanakan di pemerintah pusat”.
Gerakan Ampera II adalah gerakan pembunuhan besar-besaran terhadap para pemimpin golongan lain. Untuk melaksanakan gerakan ini, PKI di setiap daerah menyusun daftar nama tokoh golongan lain yang akan mereka bunuh.
Mereka juga menyiapkan lubang-lubang penggalian tanah yang selalu diistilahkan sebagai kolam ikan. Sedangkan Gerakan Ampera III merupakan operasi terakhir dengan sasaran membentuk pemerintahan baru yang sepenuhnya berada di bawah kendali PKI.
Nyono mengaku ditunjuk sebagai pelaksana operasi di Jakarta. Adapun panglima tertinggi operasi militer dalam G30S PKI dipegang langsung oleh DN Aidit. Hanya Aidit, kata Nyono yang tahu hari H pelaksanaan gerakan, karena CC PKI telah mempercayakan kepadanya.
Aidit juga yang menyusun Dewan Revolusi, sedangkan tenaga bantuan ditangani Nyono. Sudisman dipercaya menangani urusan pembiayaan dan Njoto ditugasi menggarap orang-orang pemerintah.
Sementara sebagai penanggung jawab tenaga bantuan, Nyono telah menggalang sedikitnya 5.000 tenaga sukarelawan. Ia telah membentuk panitia aksi yang tugasnya mengatur penyaluran tenaga sukarelawan antara lubang buaya ke Commite Daerah dan Commite Sektor.
Terungkap, CC PKI telah menetapkan tiga tahap gerakan dalam rangkaian Gerakan 30 September 1965. Yakni Gerakan Operasi Ampera I, Ampera II dan Ampera III.
“Gerakan Operasi Ampera I dimaksudkan semata-mata sebagai usaha kudeta yang ditujukan dan dilaksanakan di pemerintah pusat”.
Baca Juga
Gerakan Ampera II adalah gerakan pembunuhan besar-besaran terhadap para pemimpin golongan lain. Untuk melaksanakan gerakan ini, PKI di setiap daerah menyusun daftar nama tokoh golongan lain yang akan mereka bunuh.
Mereka juga menyiapkan lubang-lubang penggalian tanah yang selalu diistilahkan sebagai kolam ikan. Sedangkan Gerakan Ampera III merupakan operasi terakhir dengan sasaran membentuk pemerintahan baru yang sepenuhnya berada di bawah kendali PKI.
Nyono mengaku ditunjuk sebagai pelaksana operasi di Jakarta. Adapun panglima tertinggi operasi militer dalam G30S PKI dipegang langsung oleh DN Aidit. Hanya Aidit, kata Nyono yang tahu hari H pelaksanaan gerakan, karena CC PKI telah mempercayakan kepadanya.
Aidit juga yang menyusun Dewan Revolusi, sedangkan tenaga bantuan ditangani Nyono. Sudisman dipercaya menangani urusan pembiayaan dan Njoto ditugasi menggarap orang-orang pemerintah.
Sementara sebagai penanggung jawab tenaga bantuan, Nyono telah menggalang sedikitnya 5.000 tenaga sukarelawan. Ia telah membentuk panitia aksi yang tugasnya mengatur penyaluran tenaga sukarelawan antara lubang buaya ke Commite Daerah dan Commite Sektor.