Keragaman dalam Persatuan, Tarian Papua Tampil di Karnaval Merdeka di Bojonegoro
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Keragaman budaya nusantara mewarnai kegiatan karnaval desa yang digelar di Bojonegoro, Jawa Timur. Hal itu nampak dengan penampilan tarian tadisional khas Papua dalam kegiatan yang digelar untuk memperingati HUT Ke-78 RI.
Selain karnaval, kegiatan yang digelar komunitas pemuda setempat itu juga disemarakkan bazar UMKM, kesenian campursari, selawatan, lalu bagi-bagi hadiah.
Koordinator Karnaval, Wahyudin Rohbudnur Prasektiono menjelaskan, salah satu peserta berasal dari Desa Ledok Kulon yang selama ini dikenal dengan penghasil tahu. Sebagian besar rumah tangga di tempat ini memiliki sentra pembuatan tahu.
"Selain bazar UMKM, saat puncak kegiatan ada panggung hiburan seperti pentas musik, dan pengundian hadiah untuk warga desa," kata Wahyudin yang biasa disapa Johny ini, pada Kamis (7/9).
Selain bazar UMKM, di desa-desa lain juga menggelar berbagai keseruan dalam rangka merayakan kemerdekaan ini. Seperti di Desa Wadang ada karnaval desa, kemudian selawat bersama, lalu ada panggung hiburan dan pengundian hadiah untuk warga desa.
Di desa ini juga tidak lupa dengan perbaikan fasilitas umum seperti perbaikan lampu penerang jalan.
Kegiatan lainnya juga digelar di Desa Pekuwon, yang menggelar kegiatan lomba antar dusun, kemudian karnaval desa, serta pengundian kupon hadiah.
Desa Sumodikaran juga menggelar berbagai lomba, termasuk karnaval desa, dan di puncak kegiatan ada hiburan rakyat berupa kesenian musik campursari dan pengundian hadiah.
Desa lainnya juga menggelar kegiatan serupa seperti Desa Sumberarum, selain berbagai lomba juga digelar pengecatan gapura dan dinding pagar desa. Di puncak acara juga ada hiburan kesenian musik campur sari dan pengundian hadiah.
Koordinator Heppiii Community, Ronald Theo Lesmana mengatakan, kegiatan ini upaya untuk membangun desa yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan peran aktif warga desa.
"Selain ada penambahan dan perbaikan fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) seperti pengecatan gapura, kemudian pemasangan lampu, juga digelar acara-acara tasyakuran (pesta rakyat) seperti penampilan kesenian, hiburan, bazar UMKM desa, pengajian, juga diisi dengan lomba-lomba," jelasnya.
Lihat Juga: Hasil Survei Unggul Telak, Wahono-Nurul Hampir Bisa Dipastikan Menangi Pilkada Bojonegoro
Selain karnaval, kegiatan yang digelar komunitas pemuda setempat itu juga disemarakkan bazar UMKM, kesenian campursari, selawatan, lalu bagi-bagi hadiah.
Koordinator Karnaval, Wahyudin Rohbudnur Prasektiono menjelaskan, salah satu peserta berasal dari Desa Ledok Kulon yang selama ini dikenal dengan penghasil tahu. Sebagian besar rumah tangga di tempat ini memiliki sentra pembuatan tahu.
"Selain bazar UMKM, saat puncak kegiatan ada panggung hiburan seperti pentas musik, dan pengundian hadiah untuk warga desa," kata Wahyudin yang biasa disapa Johny ini, pada Kamis (7/9).
Selain bazar UMKM, di desa-desa lain juga menggelar berbagai keseruan dalam rangka merayakan kemerdekaan ini. Seperti di Desa Wadang ada karnaval desa, kemudian selawat bersama, lalu ada panggung hiburan dan pengundian hadiah untuk warga desa.
Di desa ini juga tidak lupa dengan perbaikan fasilitas umum seperti perbaikan lampu penerang jalan.
Kegiatan lainnya juga digelar di Desa Pekuwon, yang menggelar kegiatan lomba antar dusun, kemudian karnaval desa, serta pengundian kupon hadiah.
Desa Sumodikaran juga menggelar berbagai lomba, termasuk karnaval desa, dan di puncak kegiatan ada hiburan rakyat berupa kesenian musik campursari dan pengundian hadiah.
Desa lainnya juga menggelar kegiatan serupa seperti Desa Sumberarum, selain berbagai lomba juga digelar pengecatan gapura dan dinding pagar desa. Di puncak acara juga ada hiburan kesenian musik campur sari dan pengundian hadiah.
Koordinator Heppiii Community, Ronald Theo Lesmana mengatakan, kegiatan ini upaya untuk membangun desa yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan peran aktif warga desa.
"Selain ada penambahan dan perbaikan fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) seperti pengecatan gapura, kemudian pemasangan lampu, juga digelar acara-acara tasyakuran (pesta rakyat) seperti penampilan kesenian, hiburan, bazar UMKM desa, pengajian, juga diisi dengan lomba-lomba," jelasnya.
Lihat Juga: Hasil Survei Unggul Telak, Wahono-Nurul Hampir Bisa Dipastikan Menangi Pilkada Bojonegoro
(shf)