Kisah Candi Brahu di Trowulan, Dipercaya Lokasi Pembakaran Jenazah Raja-Raja
loading...
A
A
A
CANDI BRAHU merupakan salah satu situs bersejarah yang ada di kawasan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Lokasinya berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan yang berjarak sekitar 2 Km ke dari jalan raya Mojokerto-Jombang.
Candi Brahu merupakan situs bersejarah yang ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Struktur situs Candi Brahu berupa tumpukan bata kuno dengan panjang 22,5 meter serta lebar 18 meter yang diperkirakan dibangun pada abad ke-15.
Ada juga yang menyebut, Candi Brahu sudah ada sejak sebelum Kerajaan Majapahit. Konon di lokasi tersebut, digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja yang berkuasa saat itu.
Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud, Keberadaan Candi Brahu tertulis dalam catatan Wardenaar tahun 1815 saat mendapat tugas dari Raffles untuk mengadakan pencatatan peninggalan arkeologi di daerah Mojokerto. Selanjutnya Raffles dicantunkam dalam buku “History of Java” (1817).
Pekerja sedang merawat Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Candi Brahu dipercaya merupakan candi tertua di Trowulan, berdasarkan prasasti Alasantan di sekitar lokasi. Prasasti yang dibuat pada era Raja Mpu Sindok di era Kerajaan Mataram Kuno (939 Masehi) menyebut bangunan suci Waharu atau Warahu yang selanjutnya dikenal sebagai Candi Brahu sekarang.
Berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan yang berdenah lingkaran pada atap candi yang diperkirakan sebagai bentuk stupa, maka situs Candi Brahu diduga memiliki latar belakang agama Buddha.
Candi Brahu merupakan situs bersejarah yang ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Struktur situs Candi Brahu berupa tumpukan bata kuno dengan panjang 22,5 meter serta lebar 18 meter yang diperkirakan dibangun pada abad ke-15.
Baca Juga
Ada juga yang menyebut, Candi Brahu sudah ada sejak sebelum Kerajaan Majapahit. Konon di lokasi tersebut, digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja yang berkuasa saat itu.
Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud, Keberadaan Candi Brahu tertulis dalam catatan Wardenaar tahun 1815 saat mendapat tugas dari Raffles untuk mengadakan pencatatan peninggalan arkeologi di daerah Mojokerto. Selanjutnya Raffles dicantunkam dalam buku “History of Java” (1817).
Pekerja sedang merawat Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Candi Brahu dipercaya merupakan candi tertua di Trowulan, berdasarkan prasasti Alasantan di sekitar lokasi. Prasasti yang dibuat pada era Raja Mpu Sindok di era Kerajaan Mataram Kuno (939 Masehi) menyebut bangunan suci Waharu atau Warahu yang selanjutnya dikenal sebagai Candi Brahu sekarang.
Baca Juga
Berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan yang berdenah lingkaran pada atap candi yang diperkirakan sebagai bentuk stupa, maka situs Candi Brahu diduga memiliki latar belakang agama Buddha.