Antisipasi Dampak Kebakaran TPA Sarimukti, Ini Langkah yang Diambil Ridwan Kamil

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 02:43 WIB
loading...
Antisipasi Dampak Kebakaran...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meninjau TPA Sarimukti yang terbakar, pada Jumat (25/8/2023). Foto/Dok. Adpim Jabar
A A A
BANDUNG - Langkah antisipasi disiapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk mengatasi dampak dari kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Salah satunya dengan menyiapkan tempat penampungan sampah sementara, agar tidak terjadi penumpukan sampah.



Ridwan Kamil rencananya bakal membangun lokasi penampungan sampah perkotaan sementara, yang tempatnya tidak jauh dari TPA Sarimukti. Penampungan sampah perkotaan sementara itu, dibangun disertai akses bagi perlintasan truk besar.



Menurut Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini, kini tengah menggenjot infrastruktur terkait jalan bagi truk sampah. Diharapkan pada Minggu (27/8/2023) atau Senin (28/8/2023) pekan depan, penanggulangan sampah sudah selesai 100 persen.



"Kami sudah membuka tempat pembuangan sampah sementara masih di zonasi TPA Sarimukti, tapi butuh waktu dua hari untuk membuka akses truknya. Jadi selama dua hari ini kepada kota kabupaten terdampak dimohon menyesuaikan. Paling cepat Minggu atau paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal," kata Kang Emil.

Kang Emil menyebut, kebakaran mulai dapat tertangani dengan baik. Ini terlihat dari beberapa titik api yang sudah padam. "Situasi di TPA Sarimukti lebih baik dari kemarin, titik-titik kebakaran sudah banyak yang berhasil dipadamkan," ujarnya.

Antisipasi Dampak Kebakaran TPA Sarimukti, Ini Langkah yang Diambil Ridwan Kamil


Upaya pemadaman kebakaran, lanjut Kang Emil, akan terus dilakukan di titik-titik lainnya dengan mengerahkan sementara 12 truk pemadam kebakaran di seluruh Jabar. Selain itu, proses pemadaman kebakaran akan menggunakan air yang bakal dicampur dengan bahan khusus.

Pencapuran bahan khusus dalam pemadaman kebakaran tersebut, harus dilakukan karena kandungan gas metan di bawah gunungan sampah menyulitkan proses pemadaman kebakaran yang sudah berhari-hari dilakukan.



"Karena kita tahu tumpukan sampah ini ada gas metan yang panas, dan menimbulkan potensi kebakaran kalau ada oksigen. Jadi airnya bukan H2O biasa, tapi sudah tercampur sesuatu yang sangat istimewa," ungkapnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4238 seconds (0.1#10.140)