Tim Selam Temukan Puing Pesawat PD II di Tanjung Demoy Papua

Kamis, 30 Juli 2020 - 16:11 WIB
loading...
Tim Selam Temukan Puing...
Tim penyelam MM97DC menemukan puing pesawat peninggalan Perang Dunia (PD) II di sekitar Tanjung Demoy, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Foto/Ist
A A A
JAYAPURA - Tim penyelam dari MM97DC yang merupakan gabungan unsur TNI, Polri, Basarnas, dan masyarakat berhasil menemukan puing pesawat peninggalan Perang Dunia (PD) II. Puing pesawat ditemukan di sekitar Tanjung Demoy, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Minggu, 26 Juli 2020.

Lokasi penemuan sekitar 300 meter dari bibir Pantai Kampung Demoy, atau sekitar 75 meter dari Tanjung Demoy. Delapan personel penyelam turut dalam misi penyeleman ini. "Jadi memang bermula dari laporan warga. Mereka melaporkan kepada kita bahwa ada melihat bangkai pesawat. Mereka tidak bisa mendekat ke lokasi karena berada di kedalam sekitar 20-22 meter dari permukaan laut," kata kata Koordinator tim Selam MM97DC, AKBP Michael Mumbunan di Pos jaga Dit Polair Polda Papua, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Wow! Pemerintah Buru Harta Karun Batangan Emas di Dasar Laut)

Atas Laporan itu, tim kemudian berkoordinasi diputuskan melakukan penyelaman. Awal pencarian sekitar 10 meter menggunakan tali pemandu, dan jarak pandang sangat bagus. Namun tim tidak menemukan bangkai pesawat yang dimaksud. Pencarian diperdalam hingga sekitar 20-22 meter dan ke arah muka Tanjung Demoy. (Baca juga: Harta Karun Berceceran, Perairan ASEAN Sampai Indonesia Jadi Incaran)

"Saat pencarian di kedalam itu, kami berhasil mendapatkan bangkai pesawat. Itu menyisakan baling-baling (propeler), sayap dan bagian ekor sudah tidak ada lagi. Itu baling-balingnya menghadap ke Kampung Tablanusu," kata pria yang menjabat Wadir Polair Polda Papua itu.

Menurutnya, setelah dilakukan pengamatan jarak dekat pada pesawat tersebut, pihaknya menduga bangkai pesawat tersebut jenis Catalina, pesawat baling-baling zaman Perang Dunia II yang pendaratannya di atas air.

"Dugaan kami jenisnya mirip dengan pesawat Catalina. Namun pesawat ini apakah rusak akibat perang atau memang rusak dan ditinggalkan itu yang kami tidak tahu. Namun yang jelas satu baling-baling (propoler) tidak ada. Informasi yang kami peroleh, warga menemukan baling-baling di Kampung sebelah Bukisi. Ini apakah jatuh dan pecah hingga propoler terpisah atau bagaimana kami belum tahu," ucapnya.

Dia menambahkan, pihaknya bersama tim akan kembali melakukan penyelaman ke sekitar Tanjung Demoy. Ini dilakukan untuk mencari puing lain, atau bahkan bisa mendapati puing-puing peninggalan Perang Dunia II.

"Rencananya Minggu besok ya kita kesana lagi. Kami sangat berharap bisa dapat puing lainnya, atau bahkan benda-benda peninggalan lain. Karena kita tahu di wilayah Depapre ini adalah Pangkalan Sekutu kala itu. Ada landasan pesawat di Gunung Tanah Merah, ada bunker minyak dan peninggalan puing-puing seperti pesawat ini. Jadi kami yakini masih ada puing pesawat lain disana," katanya.

Dia berharap dengan penemuan puing pesawat peninggalan Perang Dunia II tersebut pemerintah bisa intens menjadikan lokasi laut Tanjung Demoy sebagai wisata diving andalan Tanjung Tanah Merah. "Ini sangat bagus sekali, spot terumbu karang masih bagus, air jernih ditambah ada puing-puing pesawat peninggalan Perang Dunia II. Jadi mantap sekali untuk spot diving," tandasnya.

Diketahui tak hanya Kabupaten Jayapura, wilayah Kota Jayapura dan Biak kala pendudukan Sekutu saat Perang Dunia dan bahkan masa sebelum Trikora, adalah tempat administratif dan pangkalan militer. Maka tidak heran jika peninggalan-peninggalan militer, baik di masa Perang Dunia II yang melibatkan Jepang maupun masa operasi Trikora masih cukup banyak ditemui. Seperti Tank Panser di Pantai Dok 2 atau sepanjang Pelabuhan Jayapura dan di Pantai Hamadi, baling-baling helikopter di Harapan dan masih banyak lagi, termasuk Gua Jepang di Biak.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)