Meninggal saat Pendidikan Bintara Polri, Begini Sosok Advent Pratama di Mata Kerabat
loading...
A
A
A
NIAS SELATAN - Duka mendalam dirasakan keluarga besar almarhum Advent Pratama Telaumbanua. Pemuda asal Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara tersebut, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan calon bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemilang, Polda Lampung.
Sebelum meninggal dalam Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) SPN Kemilang, Advent ternyata sudah lima tahun tingga di Lampung. Bahkan, dia menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Pasir Sakti Lampung Timur.
Advent tinggal di Lampung bersama pamannya, Rahmat Telaumbanua. Selama lima tahun tingga di Lampung, almarhum telah menjadi tanggung jawab pamannya. Bahkan, saat masuk mendaparkan diri menjadi bintara Polri, Advent sudah masuk dalam daftar kartu keluarga pamannya.
Selama tinggal di Lampung, Advent dikenal sebagai anak yang baik. Bahkan ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Pasir Sakti, tidak pernah ada cacatan buruk dari gurunya. "Dia anak yang baik, penurut. Dia lima tahun bersama saya di Lampung," ungkap Rahmat Telaumbanua, Selasa (22/8/2023).
Rahmat menyebut, selama bersekolah di SMA Negeri 1 Pasir Sakti, gurunya menyebut Advent anak yang sangat baik. Dia tidak pernah melakukan pelanggaran disiplindi sekolah. Keluarga sempat merasa bahagia, setelah Advent dinyatakan lolos seleksi calon bintara Polri.
Kebahagian itupun kini berganti tangis duka. Keluarga sangat terpukul saat mengetahui Advent pulang tinggal nama, setelah selama beberapa minggu menjalani pendidikan bintara Polri di SPN Kemiling, Polda Lampung. Advent dinyatakan meninggal pada Selasa (15/8/2023).
Hingga saat ini, meninggalnya Advent masih menjadi misteri. Pasalnya, keluarga menemukan sejumlah luka tak wajar di sekujur tubuhnya. Sementara dari keterangan yang diterima keluarga, Advent meninggal karena jatuh akibat kelelahan.
Sebelum meninggal dalam Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) SPN Kemilang, Advent ternyata sudah lima tahun tingga di Lampung. Bahkan, dia menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Pasir Sakti Lampung Timur.
Advent tinggal di Lampung bersama pamannya, Rahmat Telaumbanua. Selama lima tahun tingga di Lampung, almarhum telah menjadi tanggung jawab pamannya. Bahkan, saat masuk mendaparkan diri menjadi bintara Polri, Advent sudah masuk dalam daftar kartu keluarga pamannya.
Selama tinggal di Lampung, Advent dikenal sebagai anak yang baik. Bahkan ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Pasir Sakti, tidak pernah ada cacatan buruk dari gurunya. "Dia anak yang baik, penurut. Dia lima tahun bersama saya di Lampung," ungkap Rahmat Telaumbanua, Selasa (22/8/2023).
Rahmat menyebut, selama bersekolah di SMA Negeri 1 Pasir Sakti, gurunya menyebut Advent anak yang sangat baik. Dia tidak pernah melakukan pelanggaran disiplindi sekolah. Keluarga sempat merasa bahagia, setelah Advent dinyatakan lolos seleksi calon bintara Polri.
Kebahagian itupun kini berganti tangis duka. Keluarga sangat terpukul saat mengetahui Advent pulang tinggal nama, setelah selama beberapa minggu menjalani pendidikan bintara Polri di SPN Kemiling, Polda Lampung. Advent dinyatakan meninggal pada Selasa (15/8/2023).
Hingga saat ini, meninggalnya Advent masih menjadi misteri. Pasalnya, keluarga menemukan sejumlah luka tak wajar di sekujur tubuhnya. Sementara dari keterangan yang diterima keluarga, Advent meninggal karena jatuh akibat kelelahan.
(eyt)