HUT Ke-78 RI, Umar Patek: Merdeka Itu Melepas Ideologi Kekerasan dan Mewujudkan Indonesia Damai
loading...
A
A
A
SURABAYA - Perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia (RI) di Surabaya menjadi sangat spesial bagi Hisam alias Umar Patek mantan narapidana terorisme (napiter) yang terlibat pada kasus Bom Bali 1. Dia bisa merayakannya bersama masyarakat.
Pada tahun ini, dia merasa bersyukur dan terharu karena bisa merasakan kegembiraan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia bersama-sama masyarakat setelah bebas bersyarakat dari Lapas Kelas 1 Surabaya pada 7 Desember 2022 lalu.
Saat masih menghuni Lapas, Umar Patek selalu menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih setiap peringatan HUT RI.
Sebagai wujud pertobatanan dan bukti kecintaan pada NKRI, Umar Patek turut aktif dalam perlombaan di lingkungan rumahnya. Meskipun dirinya dikenal sebagai mantan narapidana teroris dan buronan kelas dunia, Umar Patek mengaku tidak malu dan tidak canggung untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.
Baginya, kesalahan masa lalu, adalah bagian dari hidupnya. Saat ini fokusnya adalah menata kembali kehidupan untuk masa depan, dan bermanfaat untuk sesama.
“Bersyukur bisa bersosialisasi, duduk sama rata sama rendah bersama warga mengukuti aktivitas itu,” ucap Umar Patek di Surabaya, dikutip Sabtu (19/8/2023).
Pada perlombaan itu, Umar Patek mendapatkan juara 2 lomba berjalan dengan tampah di kepala yang diselenggarakan di lingkungannya. Umar Patek mengatakan baginya momentum kemerdekaan RI adalah hal yang sakral.
Karena untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia, para pahlawan telah berkorban dengan darah, air mata, keringat dan nyawa untuk mengusir para penjajah. Untuk itu, Umar mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan dan mengisi Hari Kemerdekaan dengan hal yang positif.
Pada tahun ini, dia merasa bersyukur dan terharu karena bisa merasakan kegembiraan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia bersama-sama masyarakat setelah bebas bersyarakat dari Lapas Kelas 1 Surabaya pada 7 Desember 2022 lalu.
Saat masih menghuni Lapas, Umar Patek selalu menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih setiap peringatan HUT RI.
Sebagai wujud pertobatanan dan bukti kecintaan pada NKRI, Umar Patek turut aktif dalam perlombaan di lingkungan rumahnya. Meskipun dirinya dikenal sebagai mantan narapidana teroris dan buronan kelas dunia, Umar Patek mengaku tidak malu dan tidak canggung untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.
Baginya, kesalahan masa lalu, adalah bagian dari hidupnya. Saat ini fokusnya adalah menata kembali kehidupan untuk masa depan, dan bermanfaat untuk sesama.
“Bersyukur bisa bersosialisasi, duduk sama rata sama rendah bersama warga mengukuti aktivitas itu,” ucap Umar Patek di Surabaya, dikutip Sabtu (19/8/2023).
Baca Juga
Pada perlombaan itu, Umar Patek mendapatkan juara 2 lomba berjalan dengan tampah di kepala yang diselenggarakan di lingkungannya. Umar Patek mengatakan baginya momentum kemerdekaan RI adalah hal yang sakral.
Karena untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia, para pahlawan telah berkorban dengan darah, air mata, keringat dan nyawa untuk mengusir para penjajah. Untuk itu, Umar mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan dan mengisi Hari Kemerdekaan dengan hal yang positif.