Menitikkan Air Mata saat Upacara HUT ke-78 RI, Ridwan Kamil Optimistis Rakyat Jabar Selalu Juara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Titik air mata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tak terbendung saat memimpin upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, pada Kamis (17/8/2023). Dia mengaku bahagia, bisa membawa banyak perubahan untuk masyarakat Jabar.
"Saya terharu karena kami bisa memimpin rakyat Jawa Barat yang selalu juara, yang selalu kondusif, yang selalu hebat lahir dan batin. Saya bahagia, karena berhasil banyak menuntaskan walaupun ujian Covid-19 selama dua tahun datang menyertai perjalanan di Jawa Barat, tapi berkat kekompakan, berkat kerja keras, serta doa kita semua, satu per satu tantangan bisa kita hadapi," tandasnya.
Ridwan Kamil juga bercerita tentang masa-masa sulit yang dirinya alami selama lima tahun memimpin Provinsi Jabar. Menurutnya, salah satu momen terberat yang pernah dialami adalah saat kehilangan putra tercintanya yakni Emmeril Kahn Mumtadz. Bercerita tentang putra sulungnya tersebut, suara Ridwan Kamil sesekali bergetar. Dirinya pun beberapa kali memberi jeda karena tak kuat menahan tangis haru.
"Lima tahun ini juga tahun terberat khususnya keluarga kami. Kami ditinggalkan anak kami. Mohon doanya," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya. Kang Emil mengatakan, selama momen kesedihannya itu keluarganya tak merasa sendiri. Sebab, ada banyak doa dari masyarakat untuk mendiang Eril.
"Namun, kehilangan itu membukakan mata saya. Saya beruntung menjadi pemimpin dari warga Jabar yang baik hati, yang saya kenal secara pribadi maupun yang belum pernah saya temui," katanya.
"Semua tulus menemani kami, keluarga kecil kami. Saya teringat kerumunan orang-orang yang meramaikan rumah kami, menemani kami saat menunggu hari-hari yang tidak pasti. Kami merasa tidak sendirian," tambahnya.
"Saya terharu karena kami bisa memimpin rakyat Jawa Barat yang selalu juara, yang selalu kondusif, yang selalu hebat lahir dan batin. Saya bahagia, karena berhasil banyak menuntaskan walaupun ujian Covid-19 selama dua tahun datang menyertai perjalanan di Jawa Barat, tapi berkat kekompakan, berkat kerja keras, serta doa kita semua, satu per satu tantangan bisa kita hadapi," tandasnya.
Ridwan Kamil juga bercerita tentang masa-masa sulit yang dirinya alami selama lima tahun memimpin Provinsi Jabar. Menurutnya, salah satu momen terberat yang pernah dialami adalah saat kehilangan putra tercintanya yakni Emmeril Kahn Mumtadz. Bercerita tentang putra sulungnya tersebut, suara Ridwan Kamil sesekali bergetar. Dirinya pun beberapa kali memberi jeda karena tak kuat menahan tangis haru.
"Lima tahun ini juga tahun terberat khususnya keluarga kami. Kami ditinggalkan anak kami. Mohon doanya," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya. Kang Emil mengatakan, selama momen kesedihannya itu keluarganya tak merasa sendiri. Sebab, ada banyak doa dari masyarakat untuk mendiang Eril.
"Namun, kehilangan itu membukakan mata saya. Saya beruntung menjadi pemimpin dari warga Jabar yang baik hati, yang saya kenal secara pribadi maupun yang belum pernah saya temui," katanya.
"Semua tulus menemani kami, keluarga kecil kami. Saya teringat kerumunan orang-orang yang meramaikan rumah kami, menemani kami saat menunggu hari-hari yang tidak pasti. Kami merasa tidak sendirian," tambahnya.
(eyt)