Jelang Idul Adha, Kilang Terbesar Pertamina Pastikan Suplai BBM Mencukupi

Jum'at, 31 Juli 2020 - 05:11 WIB
loading...
Jelang Idul Adha, Kilang...
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap memastikan, suplai produk bahan bakar minyak (BBM) dari kilang miliknya tetap tercukupi selama Idul Adha 1441 Hijriah. SINDOnews/Agung
A A A
BANDUNG - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap memastikan, suplai produk bahan bakar minyak (BBM) dari kilang miliknya tetap tercukupi selama Idul Adha 1441 Hijriah.

Dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat dalam menjalankan operasinya, kilang terbesar yang dimiliki Pertamina ini juga akan tetap menjalankan operasionalnya guna memasok berbagai kebutuhan energi, khususnya BBM bagi masyarakat.

Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV, Hatim Ilwan mengatakan, sebagai salah satu dari 7 kilang yang dikelola Pertamina, Kilang Cilacap sangat strategis.

Berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kapasitas olah crude (minyak mentah) unit pengolahan ini mencapai 348.000 barel/hari. "Atau sekitar 33,4% dari kapasitas kilang nasional,” ujar Hatim dalam siaran persnya, Rabu (29/7/2020) malam.

Menurut dia, hampir seluruh produk BBM dihasilkan dari kilang yang beroperasi sejak 1976 ini, mulai dari petrochemical dan lube base yang dijadikan bahan dasar pelumas. Khusus BBM, seluruh produk yang dijual oleh Pertamina diproduksi di unit pengolahan ini, seperti gasoline (premium dan pertamax), gasoil (solar dan dexlite), avtur, LPG, hingga bahan bakar boiler & furnace serta marine fuel.

Peran Kilang Cilacap, lanjut Hatim, terasa sangat penting bagi ketersediaan BBM di Tanah Air. Hampir sepertiga kebutuhan BBM nasional dipasok dari kilang yang mampu memproduksi Pertamax RON 92 atau setara EURO IV ini.

"Khusus Pulau Jawa, Kilang Cilacap memasok 60% kebutuhan BBM-nya," ujarnya.

Tidak hanya menyediakan produk BBM untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, produk BBM dari kilang Cilacap juga memenuhi konsumsi masyarakat Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Masih menurut Hatim, pendistribusian produk-produk BBM dari Kilang Cilacap saat ini pun tak ada kendala, baik yang dilakukan melalui jalur kapal laut atau lewat jaringan pipa.

Untuk distribusi melalui jaringan pipa, kata Hatim, produk Kilang Cilacap disalurkan melalui dua ruas yakni ke arah timur melalui ruas pipa Cilacap-Rewulu (Yogyakarta) serta ke arah barat lewat ruas Cilacap–Padalarang (Jawa Barat).

Hingga saat ini, Kilang Cilacap mampu menjaga stok seluruh jenis BBM berada di angka aman. Rata-rata stok BBM yang dimiliki kilang dengan dukungan sekitar 1.500 pekerja ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di level 7 hari. "Bahkan, khusus untuk jenis pertamina dex dan solar, ketahanan stoknya mencapai 11 hari," imbuhnya. (Baca: Bertambah 4 Terkonfirmasi Positif, Majalengka Sentuh 23 Orang).

Adapun rincian stok premium berada di level 240 juta barel, pertamax 220 juta barel, pertadex 70 juta barel, solar 350 juta barel serta avtur di angka 165 juta barel. "Ini menjadi komitmen kami untuk selalu menjaga keamanan dan kehandalan produksi guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)