Pandemi COVID-19, Penjualan Hewan Qurban Lesu
loading...
A
A
A
SALATIGA - Penjualan hewan qurban di Salatiga tahun ini lesu. Kondisi ini imbas dari pandemi COVID-19 yang sampai saat ini belum berakhir. Seorang pedagang kambing qurban di Pasar Banyuputih, Salatiga Santo (60) menuturkan, penjualan hewan qurban tahun terbilang sepi dibanding tahun lalu. "Penjualan kambing qurban tahun ini merosot drastis. Ini akibat COVID-19," katanwarga Karang Kopeng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang ini, Rabu (29/7/2020).
Santo menyebutkan, tahun lalu setiap menjelang Idul Adha, dirinya bisa menjual sekitar 50-an ekor kambing dari berbagai jenis dan ukuran. Namun tahun ini, untuk bisa terjual sepuluh ekor ke atas sulit. "Sekarang saya bisa terjual 10 ekor saja. Ekonomi lagi lesu karena corona (COVID-19),” katanya. (Baca: Jelang Libur Panjang Idul Adha, Tol Bawen-Salatiga Belum Dibuka)
Karena melihat pandemi corona bakal berdampak, maka Santo pun tidak berani kulakan kambing dalam jumlah banyak. Selain di Pasar Banyuputih, Santo mengaku juga berjualan di pasar-pasar lain di sekitaran Salatiga dan Kabupaten Semarang sesuai hari pasarannya.
Senada diungkapkan pedagang lainnya, Hana (50. Dia belum bisa menghitung penurunan penjualan kambingnya, namun yang jelas ada penurunan penjualan yang lumayan akibat dampak corona. “Penurunan jelas sekali karena kondisi corona. Untuk mengetahui secara pasti, ya H-1 ( Kamis), baru terlihat yang terjual. Karena kadang ada yang membeli mendekati hari H. Tapi yang jelas penjualan turun,” katanya.
Santo menyebutkan, tahun lalu setiap menjelang Idul Adha, dirinya bisa menjual sekitar 50-an ekor kambing dari berbagai jenis dan ukuran. Namun tahun ini, untuk bisa terjual sepuluh ekor ke atas sulit. "Sekarang saya bisa terjual 10 ekor saja. Ekonomi lagi lesu karena corona (COVID-19),” katanya. (Baca: Jelang Libur Panjang Idul Adha, Tol Bawen-Salatiga Belum Dibuka)
Karena melihat pandemi corona bakal berdampak, maka Santo pun tidak berani kulakan kambing dalam jumlah banyak. Selain di Pasar Banyuputih, Santo mengaku juga berjualan di pasar-pasar lain di sekitaran Salatiga dan Kabupaten Semarang sesuai hari pasarannya.
Senada diungkapkan pedagang lainnya, Hana (50. Dia belum bisa menghitung penurunan penjualan kambingnya, namun yang jelas ada penurunan penjualan yang lumayan akibat dampak corona. “Penurunan jelas sekali karena kondisi corona. Untuk mengetahui secara pasti, ya H-1 ( Kamis), baru terlihat yang terjual. Karena kadang ada yang membeli mendekati hari H. Tapi yang jelas penjualan turun,” katanya.
(don)