Tragis! Janjian Tawuran Tengah Malam, Pelajar SMK di Sukabumi Tewas Bersimbah Darah
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Pelajar SMK di Sukabumi, Jawa Barat berinisial AR (17) tewas akibat kehabisan darah akibat luka tusukan pada bagian paha kirinya. Korban sebelumnya dijemput orang tak dikenal (OTK) untuk tawuran tengah malam.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan keterangan dari para saksi, AR dipastikan sebagai korban dari tawuran antar pelajar SMK yang sebelumnya telah melakukan janjian melalui aplikasi perpesanan.
"Dari hasil penyelidikan kami, diduga bahwa korban ini pelajar yang merupakan korban daripada tawuran. Kemudian korban di RSUD Al Mulk tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah. Mengalami luka robek di bagian pangkal paha sebelah kiri," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, Rabu (9/8/2023).
Ari mengatakan, dari keterangan orang tuanya, korban pada sekira pukul 23.30 WIB masih di kamar sambil memainkan handphone. Kemudian, pada pukul 24.00 WIB lebih, korban keluar dijemput oleh orang tidak kenal dengan menggunakan sepeda motor.
"Kemudian orang tua korban mendapatkan kabar korban sudah berada di RSUD Al Mulk pada sekira pukul 02.15 WIB, dan kabar korban sudah dinyatakan meninggal oleh petugas medis diterima pihak keluarga sekitar pukul 02.30 WIB," ujarnya.
Saat ditanya apakah korban janjian, Ari menjawab, dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Sukabumi Kota, membenarkan bahwa korban melakukan janjian dengan pelajar SMK lain dalam grup WhatsApp untuk melakukan tawuran.
"Dugaan tawuran antar pelajar. Kita akan menyelidiki dan pastikan kita akan proses secara prosedural dan kita akan segera mengungkap daripada kejadian ini. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku," ujar Ari.
Ari menambahkan, jasad korban tidak dilakukan autopsi dengan alasan sudah berkoordinasi dengan dokter forensik R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathya, yang sudah mengetahui jelas luka sabetan senjata tajam di pembuluh besar pada paha korban yang menyebabkan kematian.
"Kita dari pihak Kepolisian, dini hari tadi pada pukul 02.00 WIB mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ditemukan ada korban tergeletak di Jalan Pelabuhan II, Kampung Jati Mekar, Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Dengan adanya informasi tersebut, Polsek Gunungguruh langsung turun ke lapangan dan menemui saya. Saya sendiri langsung turun ke lapangan," ujar Ari.
Setelah di TKP, lanjut Ari, korban sudah dibawa oleh masyarakat ke klinik GMC, kemudian karena di sana tidak dapat penanganan maksimal karena keterbatasan alat untuk menanganinya, lalu korban dibawa ke RSUD Al Mulk dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis.
Berita sebelumnya, sorang pelajar SMK tewas diduga akibat kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit. Korban yang mengalami luka tusukan pada bagian paha kiri, terjadi setelah melakukan aksi duel dengan pelajar lain.
Linimasa group sosial media Facebook komunitas warga Sukabumi, diramaikan oleh postingan foto dan video yang merekam 3 orang remaja dalam satu sepeda motor sedang membawa remaja yang terlihat lemas berada di tengah dengan kaki yang berlumuran darah.
Dalam video singkat tersebut, terlihat 1 orang remaja lagi yang mengiringinya sambil berlari. Nampak sejumlah warga yang berada di lokasi tersebut mengabadikan dengan mengambil foto dan video keempat remaja yang diduga akan pergi mencari pertolongan ke rumah sakit.
Kapolsek Cikembar Polres Sukabumi, AKP R Panji Setiaji mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga atas kejadian tersebut pada Rabu (9/8/2023) sekira pukul 01.30 WIB dini hari. Korban yang meninggal dunia berinisial AR (17) seorang pelajar SMK yang merupakan warga Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
"Kronologis kejadian menurut saksi, dirinya melihat korban diboyong ke pinggir jalan dan meminta bantuan (warga) untuk dibawa ke klinik GMC, sewaktu dalam perjalanan korban pingsan dan terjatuh di depan klinik Harapan Hidup," ujar Panji.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan keterangan dari para saksi, AR dipastikan sebagai korban dari tawuran antar pelajar SMK yang sebelumnya telah melakukan janjian melalui aplikasi perpesanan.
"Dari hasil penyelidikan kami, diduga bahwa korban ini pelajar yang merupakan korban daripada tawuran. Kemudian korban di RSUD Al Mulk tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah. Mengalami luka robek di bagian pangkal paha sebelah kiri," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, Rabu (9/8/2023).
Ari mengatakan, dari keterangan orang tuanya, korban pada sekira pukul 23.30 WIB masih di kamar sambil memainkan handphone. Kemudian, pada pukul 24.00 WIB lebih, korban keluar dijemput oleh orang tidak kenal dengan menggunakan sepeda motor.
"Kemudian orang tua korban mendapatkan kabar korban sudah berada di RSUD Al Mulk pada sekira pukul 02.15 WIB, dan kabar korban sudah dinyatakan meninggal oleh petugas medis diterima pihak keluarga sekitar pukul 02.30 WIB," ujarnya.
Saat ditanya apakah korban janjian, Ari menjawab, dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Sukabumi Kota, membenarkan bahwa korban melakukan janjian dengan pelajar SMK lain dalam grup WhatsApp untuk melakukan tawuran.
"Dugaan tawuran antar pelajar. Kita akan menyelidiki dan pastikan kita akan proses secara prosedural dan kita akan segera mengungkap daripada kejadian ini. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku," ujar Ari.
Ari menambahkan, jasad korban tidak dilakukan autopsi dengan alasan sudah berkoordinasi dengan dokter forensik R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathya, yang sudah mengetahui jelas luka sabetan senjata tajam di pembuluh besar pada paha korban yang menyebabkan kematian.
"Kita dari pihak Kepolisian, dini hari tadi pada pukul 02.00 WIB mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ditemukan ada korban tergeletak di Jalan Pelabuhan II, Kampung Jati Mekar, Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Dengan adanya informasi tersebut, Polsek Gunungguruh langsung turun ke lapangan dan menemui saya. Saya sendiri langsung turun ke lapangan," ujar Ari.
Setelah di TKP, lanjut Ari, korban sudah dibawa oleh masyarakat ke klinik GMC, kemudian karena di sana tidak dapat penanganan maksimal karena keterbatasan alat untuk menanganinya, lalu korban dibawa ke RSUD Al Mulk dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis.
Berita sebelumnya, sorang pelajar SMK tewas diduga akibat kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit. Korban yang mengalami luka tusukan pada bagian paha kiri, terjadi setelah melakukan aksi duel dengan pelajar lain.
Linimasa group sosial media Facebook komunitas warga Sukabumi, diramaikan oleh postingan foto dan video yang merekam 3 orang remaja dalam satu sepeda motor sedang membawa remaja yang terlihat lemas berada di tengah dengan kaki yang berlumuran darah.
Dalam video singkat tersebut, terlihat 1 orang remaja lagi yang mengiringinya sambil berlari. Nampak sejumlah warga yang berada di lokasi tersebut mengabadikan dengan mengambil foto dan video keempat remaja yang diduga akan pergi mencari pertolongan ke rumah sakit.
Kapolsek Cikembar Polres Sukabumi, AKP R Panji Setiaji mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga atas kejadian tersebut pada Rabu (9/8/2023) sekira pukul 01.30 WIB dini hari. Korban yang meninggal dunia berinisial AR (17) seorang pelajar SMK yang merupakan warga Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
"Kronologis kejadian menurut saksi, dirinya melihat korban diboyong ke pinggir jalan dan meminta bantuan (warga) untuk dibawa ke klinik GMC, sewaktu dalam perjalanan korban pingsan dan terjatuh di depan klinik Harapan Hidup," ujar Panji.
(shf)