Ada Jejak Etimologi Mataram Islam di Rowokangkung Lumajang

Minggu, 06 Agustus 2023 - 18:23 WIB
loading...
Ada Jejak Etimologi Mataram Islam di Rowokangkung Lumajang
Kantor Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang warganya diduga memiliki leluhur dari Mataram Islam. Foto/Ist.
A A A
Perang Jawa, yang dikobarkan Pangeran Diponegoro sebagai keturunan Mataram Islam, untuk melawan kolonial Belanda pada tahun 1825-1830, membuat banyak penduduk Mataram Islam eksodus ke wilayah Jawa Timur. Diduga, para pelarian itu sampai masuk ke wilayah Kabupaten Lumajang.



Jauh sebelum pecah Perang Jawa, Panembahan Senopati telah membawa Mataram Islam menjelma menjadi kerajaan besar. Wilayah yang sebelumnya menjadi kadipaten di bawah kekuasaan Pajang tersebut, akhirnya mampu menakhlukkan Pajang dan membentangkan kekuasaan di tanah Jawa.



Salah satu wilayah yang diduga memiliki leluhur dari Mataram Islam, adalah masyarakat di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Wilayah di pesisir selatan Jawa Timur ini, menyimpan jejak etimologi atau bahasa Mataram Islam.



Jejak etimologi Mataram Islam di wilayah Lumajang ini, tentunya menjadi sangat menarik. Mengingat, selama ini Lumajang bersama Jember, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo, dan Banyuwangi lebih dikenal sebagai kawasan tapal kuda (The Eastern Salient of Java) atau De Oosthoek.

Sebutan tapal kuda yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda itu, merujuk pada bentuk peta bumi. Secara visual posisi kawasan itu memang berderet satu sama lain menyerupai bentuk ladam kuda.

Secara kultural, Lumajang yang terbagi 21 kecamatan juga disebut sebagai kawasan Pendalungan atau Pedulungan, yakni masyarakat dengan kebudayaan campuran suku Jawa dan Madura. Di sejumlah kecamatan di Lumajang, yakni misalnya Klakah, realitasnya memang banyak berdiam suku Madura.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6308 seconds (0.1#10.140)