Kisah Kambing Senduro Lumajang, Warisan Presiden Soekarno dan hingga Kini Jadi Incaran Asing
loading...
A
A
A
BANGKALAN - Indonesia baru dua tahun merdeka, saat Presiden Soekarno membawa langsung kambing ras India untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Salah satu lokasi pengembangbiakan kambing ras India tersebut, adalah di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Proklamator kemerdekaan Indonesia yang akrab disapa Bung Karno tersebut, sengaja mendatangkan kambing ras India untuk dikembangbiakkan sebagai sumber gizi rakyat. Kambing ras India tersebut, menjadi leluhur kambing Senduro yang hingga kini terus berkembang.
Kala itu, Bung Karno tengah menyiapkan pembangunan peternakan Indonesia. Selain di wilayah Senduro, kambing asal India tersebut juga dikembangbiakkan di wilayah Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kambing Senduro Lumajang, lahir dari hasil persilangan ras Jamnapari India, dengan ras Menggolo, yakni kambing asli Lumajang. Postur besar dengan bobot 150 kg hanya dalam usia dua tahun, serta susu dua liter per hari, membuat kambing warisan pemerintahan Soekarno itu menjadi incaran banyak pihak.
Para pengusaha asing mengincar keberadaan kambing Senduro. Mereka sejak awal mengincar kambing Senduro untuk dikembangbiakkan di negaranya. Saiful Siam salah seorang peternak kambing Senduro di Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, mengatakan bagaimana ribuan ekor kambing Senduro telah dibawa ke Malaysia.
Peristiwa itu, kata Saiful berlangsung pada kisaran tahun 2000-an. "Warga sukarela melepas karena harga yang ditawarkan juga jauh lebih tinggi dibanding harga pasar lokal," terangnya.
Ras kambing Senduro memiliki nama besar. Namanya populer sebagai salah satu ras kambing unggulan. Bahkan menurut pengetahuan Saiful yang diperolehnya dari akademisi kampus, kambing Senduro sudah dikenal di 33 negara.
Baca Juga
Proklamator kemerdekaan Indonesia yang akrab disapa Bung Karno tersebut, sengaja mendatangkan kambing ras India untuk dikembangbiakkan sebagai sumber gizi rakyat. Kambing ras India tersebut, menjadi leluhur kambing Senduro yang hingga kini terus berkembang.
Kala itu, Bung Karno tengah menyiapkan pembangunan peternakan Indonesia. Selain di wilayah Senduro, kambing asal India tersebut juga dikembangbiakkan di wilayah Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kambing Senduro Lumajang, lahir dari hasil persilangan ras Jamnapari India, dengan ras Menggolo, yakni kambing asli Lumajang. Postur besar dengan bobot 150 kg hanya dalam usia dua tahun, serta susu dua liter per hari, membuat kambing warisan pemerintahan Soekarno itu menjadi incaran banyak pihak.
Para pengusaha asing mengincar keberadaan kambing Senduro. Mereka sejak awal mengincar kambing Senduro untuk dikembangbiakkan di negaranya. Saiful Siam salah seorang peternak kambing Senduro di Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, mengatakan bagaimana ribuan ekor kambing Senduro telah dibawa ke Malaysia.
Peristiwa itu, kata Saiful berlangsung pada kisaran tahun 2000-an. "Warga sukarela melepas karena harga yang ditawarkan juga jauh lebih tinggi dibanding harga pasar lokal," terangnya.
Ras kambing Senduro memiliki nama besar. Namanya populer sebagai salah satu ras kambing unggulan. Bahkan menurut pengetahuan Saiful yang diperolehnya dari akademisi kampus, kambing Senduro sudah dikenal di 33 negara.