Kisah Kambing Senduro Lumajang, Warisan Presiden Soekarno dan hingga Kini Jadi Incaran Asing
loading...
A
A
A
Hal itu yang membuat kambing Senduro menjadi incaran. Di sisi lain harga beli yang diajukan juga menggiurkan. "Saat itu ibarat kata, siapa yang tidak tertarik dengan harga yang tinggi?," ungkapnya.
Sebelum transaksi dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar lokal, pengusaha Malaysia itu, kata Saiful lebih dulu menerjunkan tim lapangan. Mutu kambing diverifikasi.
Hasilnya, selama dua tahun sebanyak 500 ekor kambing setiap tiga bulan sekali dibawa ke Malaysia. Semuanya merupakan kambing-kambing Senduro terbaik. "Di sana (Malaysia) untuk dikembangbiakkan ke dalam sebuah peternakan besar," ungkapnya.
Tidak hanya pengusaha Malaysia. Sejumlah pengusaha peternakan asal Timur Tengah juga mengincar kambing Senduro Lumajang. Ratusan ekor kambing Senduro terbaik berhasil dibawa ke luar.
Yang terakhir, kata Saiful sekitar tahun 2020, sebanyak 150 ekor kambing Senduro berancang-ancang diterbangkan ke Abu Dhabi. "Namun karena ada persoalan perizinan yang belum lengkap, upaya itu gagal," papar Saiful.
Lantas apa dampaknya bagi peternak kambing Senduro di Lumajang? Menurut Saiful warga Lumajang sempat mengalami krisis kambing Senduro terbaik. Masyarakat kesulitan mendapat kambing bermutu bagus.
Dari situ timbul kesadaran warga untuk tidak lagi melepas kambing Senduro yang bagus. “Setidaknya kami tidak lagi melepas kambing induk, tapi lebih ke anak-anak kambing,” terangnya.
Saat ini jumlah populasi kambing Senduro di Kabupaten Lumajang, mencapai sekitar 40 ribu ekor, yakni dengan lokasi pusat pembibitan di wilayah Kecamatan Senduro, dan di wilayah Pasru Jambe.
Sebelum transaksi dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar lokal, pengusaha Malaysia itu, kata Saiful lebih dulu menerjunkan tim lapangan. Mutu kambing diverifikasi.
Hasilnya, selama dua tahun sebanyak 500 ekor kambing setiap tiga bulan sekali dibawa ke Malaysia. Semuanya merupakan kambing-kambing Senduro terbaik. "Di sana (Malaysia) untuk dikembangbiakkan ke dalam sebuah peternakan besar," ungkapnya.
Tidak hanya pengusaha Malaysia. Sejumlah pengusaha peternakan asal Timur Tengah juga mengincar kambing Senduro Lumajang. Ratusan ekor kambing Senduro terbaik berhasil dibawa ke luar.
Yang terakhir, kata Saiful sekitar tahun 2020, sebanyak 150 ekor kambing Senduro berancang-ancang diterbangkan ke Abu Dhabi. "Namun karena ada persoalan perizinan yang belum lengkap, upaya itu gagal," papar Saiful.
Lantas apa dampaknya bagi peternak kambing Senduro di Lumajang? Menurut Saiful warga Lumajang sempat mengalami krisis kambing Senduro terbaik. Masyarakat kesulitan mendapat kambing bermutu bagus.
Dari situ timbul kesadaran warga untuk tidak lagi melepas kambing Senduro yang bagus. “Setidaknya kami tidak lagi melepas kambing induk, tapi lebih ke anak-anak kambing,” terangnya.
Saat ini jumlah populasi kambing Senduro di Kabupaten Lumajang, mencapai sekitar 40 ribu ekor, yakni dengan lokasi pusat pembibitan di wilayah Kecamatan Senduro, dan di wilayah Pasru Jambe.