Kisah Kambing Senduro Lumajang, Warisan Presiden Soekarno dan hingga Kini Jadi Incaran Asing
loading...
A
A
A
Pada tahun 2014, melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 1055/Kpts/SR.120/10/2014, kambing Senduro Lumajang ditetapkan sebagai kekayaan sumber genetik ternak lokal Indonesia. Bahkan ras kambing Senduro telah dikenal di 33 negara di dunia, sebagai salah satu kambing unggulan asal Indonesia.
Dari penelitian sejumlah akademisi kampus, kandungan gizi susu kambing Senduro dinilai lebih bagus dibanding susu sapi maupun kambing lainnya. Saat ini produksi susu kambing Senduro mencapai rata-rata tiga ton per hari.
Jumlah populasi kambing Senduro yang diperah sebanyak tiga ribu ekor. Dibanding kambing pada umumnya, harga jual kambing Senduro lebih tinggi. Harga kambing dewasa bisa mencapai Rp20-30 juta per ekor.
Sedangkan harga kambing Senduro kelas kontes bisa mencapai ratusan juta. Prospek bagus serta nilai sejarah yang kuat, sayangnya tidak ditangkap pemerintah daerah setempat sebagai peluang besar.
Saiful mengatakan, dalam mengembangbiakkan kambing Senduro, para peternak rakyat saat ini relatif berjalan sendiri. Termasuk dalam mencari pasar, mereka melakukannya sendiri.
Pembinaan dari pemerintah diakui memang ada, namun kata Saiful belum berjalan maksimal. Karenanya, jangan disalahkan jika suatu ketika karena terbentur kebutuhan, peternak kambing Senduro memilih melepas ke pihak asing. "Sampai saat ini bisa dibilang para peternak rakyat kambing Senduro auto pilot, atau berjalan sendiri," pungkasnya.
Dari penelitian sejumlah akademisi kampus, kandungan gizi susu kambing Senduro dinilai lebih bagus dibanding susu sapi maupun kambing lainnya. Saat ini produksi susu kambing Senduro mencapai rata-rata tiga ton per hari.
Jumlah populasi kambing Senduro yang diperah sebanyak tiga ribu ekor. Dibanding kambing pada umumnya, harga jual kambing Senduro lebih tinggi. Harga kambing dewasa bisa mencapai Rp20-30 juta per ekor.
Sedangkan harga kambing Senduro kelas kontes bisa mencapai ratusan juta. Prospek bagus serta nilai sejarah yang kuat, sayangnya tidak ditangkap pemerintah daerah setempat sebagai peluang besar.
Saiful mengatakan, dalam mengembangbiakkan kambing Senduro, para peternak rakyat saat ini relatif berjalan sendiri. Termasuk dalam mencari pasar, mereka melakukannya sendiri.
Pembinaan dari pemerintah diakui memang ada, namun kata Saiful belum berjalan maksimal. Karenanya, jangan disalahkan jika suatu ketika karena terbentur kebutuhan, peternak kambing Senduro memilih melepas ke pihak asing. "Sampai saat ini bisa dibilang para peternak rakyat kambing Senduro auto pilot, atau berjalan sendiri," pungkasnya.
(eyt)