Bike Stand Produk Jepara Banjir Pesanan hingga Taiwan
loading...
A
A
A
JEPARA - Maraknya masyarakat memilih bersepeda di saat Pandemi COVID-19 justru menjadi peluang usaha bagi pengrajin mebel di Jepara, Jawa Tengah dengan membuat perlengkapan sepeda lipat berupa bike stand dari kayu.
Pengrajin dalam sebulan terakhir kewalahan memenuhi pesanan pembeli alias banjir order.
Di tengah Pandemi COVID- 19, pengrajin mebel di Jepara dituntut untuk kreatif dalam mencari peluang jika tak ingin usahanya gulung tikar.(BACA JUGA: 15 Tahun Mangkrak, DPR Desak Pemko Medan Serius Bangun Islamic Center)
Seperti yang dilakukan Hisbahrudin, pengrajin mebel warga Perumahan Kuwasharjo, Jepara.
Hisbarudin menangkap peluang usaha dari maraknya masyarakat memilih bersepeda di saat Pandemi. Pria berusia 43 tahun ini kini tengah memproduksi perlengakapan sepeda lipat berupa bike stand dengan bahan baku dari kayu mindi.
Bentuk bike stand ini berupa kayu persegi yang memiliki tongkat mendongak untuk tempat menyangga sepeda.
Usaha bike stand atau penyangga sepeda lipat tersebut dimulai sejak sebulan terakhir bersamaan produk mebel yang dijalani tengah tersendat akibat dampak COVID-19.(BACA JUGA: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi)
“Dari semula yang hanya coba-coba saya pamerkan saat car free day, kini justru kewalahan dalam melayani pesanan yang datang dari seluruh penjuru Tanah Air,” katanya Rabu (28/7/2020).
Hampir setiap hari, Hisbarudin mampu memproduksi 250 unit bike stand. Sementara satu unit bike stand dijual dengan harga Rp150 ribu.
Pengrajin dalam sebulan terakhir kewalahan memenuhi pesanan pembeli alias banjir order.
Di tengah Pandemi COVID- 19, pengrajin mebel di Jepara dituntut untuk kreatif dalam mencari peluang jika tak ingin usahanya gulung tikar.(BACA JUGA: 15 Tahun Mangkrak, DPR Desak Pemko Medan Serius Bangun Islamic Center)
Seperti yang dilakukan Hisbahrudin, pengrajin mebel warga Perumahan Kuwasharjo, Jepara.
Hisbarudin menangkap peluang usaha dari maraknya masyarakat memilih bersepeda di saat Pandemi. Pria berusia 43 tahun ini kini tengah memproduksi perlengakapan sepeda lipat berupa bike stand dengan bahan baku dari kayu mindi.
Bentuk bike stand ini berupa kayu persegi yang memiliki tongkat mendongak untuk tempat menyangga sepeda.
Usaha bike stand atau penyangga sepeda lipat tersebut dimulai sejak sebulan terakhir bersamaan produk mebel yang dijalani tengah tersendat akibat dampak COVID-19.(BACA JUGA: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi)
“Dari semula yang hanya coba-coba saya pamerkan saat car free day, kini justru kewalahan dalam melayani pesanan yang datang dari seluruh penjuru Tanah Air,” katanya Rabu (28/7/2020).
Hampir setiap hari, Hisbarudin mampu memproduksi 250 unit bike stand. Sementara satu unit bike stand dijual dengan harga Rp150 ribu.
(vit)