Dibuka Besok, LBMF 2023 Hadirkan Nuansa Pesisir Labuan Bajo

Rabu, 26 Juli 2023 - 21:14 WIB
loading...
Dibuka Besok, LBMF 2023 Hadirkan Nuansa Pesisir Labuan Bajo
Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) mulai Kamis besok digelar hingga Sabtu 29 Juli 2023 mendatang di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Foto penyelenggaraan LBMF pada 2022. Foto/Ist
A A A
LABUAN BAJO - Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) mulai Kamis besok digelar hingga Sabtu 29 Juli 2023 mendatang di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lampau, Kini, dan Nanti menjadi sajian tema utama event ini.

Menawarkan Labuan Bajo di tiga masa berbeda, LBMF yang juga masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini merupakan salah satu event hasil kurasi ide dalam Program Ideathon 2022 #ItstimeforLabuanBajo yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).



Project Director LBMF, Michael Wahyu Irawan yang juga merupakan ketua Tim Bajoe Baroe (pemenang ide event dalam Ideathon 2022) menyampaikan bahwa nuansa maritim era lampau, kini, dan nanti dalam LBMF tahun ini merupakan gagasan tim researcher. Perkembangan ketiga era tersebut dapat dilihat melalui panel-panel yang ada di lokasi event nanti.



"Tahun 2023 ini, LBMF menawarkan tema perjalanan Labuan Bajo di 3 masa, yaitu masa Lampau, Kini, dan Nanti yang kami coba tampilkan dalam panel-panel yang dapat dilihat di lokasi festival sesuai data sejarah Labuan Bajo yang dihimpun tim researcher kami", jelas Michael, Rabu (26/7/2023).

Selain dari panel-panel tersebut, Michael menjelaskan bahwa agenda-agenda dalam LBMF juga kental akan nuansa pesisir Labuan Bajo dengan tetap menunjukkan budaya Manggarai yang juga terdiri dari masyarakat pegunungan.

Agenda festival secara umum terbagi dalam beberapa bagian, seperti Kronik Maritim Tiga Masa, Maritime Night Market, Family Fiesta, Cultural Exhibition seperti Toto Kopi, Animal Pop Komodo, dan Maritime Sport. Salah satu yang menarik dari LBMF ini adalah adanya Toto Kopi.



"Ini kami hadirkan karena Labuan Bajo itu seperti melting pot, banyak orang bertemu, melebur, dan tinggal di Labuan Bajo, baik masyarakat pesisir maupun pegunungan sehingga Toto Kopi yang identik dengan masyarakat pegunungan juga menjadi bagian menyatu yang sudah sejak lama juga ada di Labuan Bajo," ujar Michael.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)