Dibuka Besok, LBMF 2023 Hadirkan Nuansa Pesisir Labuan Bajo
loading...
A
A
A
Berbeda dari tema tahun sebelumnya, pihak penyelenggara berharap agar nuansa Labuan Bajo sebagai daerah maritim sejak dulu, saat ini, dan yang akan datang dapat dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Labuan Bajo itu sendiri, tetapi juga oleh wisatawan.
LBMF juga diharapkan menjadi motor penggerak event-event berkualitas dan tematik asli Labuan Bajo yang lahir dari gagasan lokal.
Dukungan terhadap penyelenggaraan selama dua session LBMF diberikan Kemenparekraf dan BPOLBF yang harapannya dapat menjadi motor untuk pengembangan event-event berbasis kualitas dan berbasis nuansa tematik.
Selain itu juga mendorong lebih banyak lagi komunitas untuk menyelenggarakan event berkelanjutan lainnya secara konsisten tiap tahun dengan berbagai tema berbeda yang mengangkat kearifan dan keaslian lokal.
"Melalui penyelenggaraan event-event berkelanjutan, yang secara konsisten diadakan tiap tahun harapannya bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru, karena dengan begitu ekosistem event asli daerah akan terbentuk, antara lain dengan lahirnya pelaku usaha baru yang bergerak di bidang event seperti production house, tim produksi, dan Tim EO yang terlatih dan profesional di Labuan Bajo," ungkap Direktut Utama BPOLBF, Shana.
LBMF sebagai event yang lahir dari, oleh, dan untuk komunitas di Labuan Bajo ini, diharapkan ke depannya bisa menjadi atraksi yang rutin terselenggara.
Dia menyatakan, event di Labuan Bajo tidak hanya sebagai signature atau identitas tetapi juga untuk mendatangkan wisatawan serta mengaktifasi kegiatan yang lebih dari sekadar mengandalkan wisata alam.
"Event telah terbukti meningkatkan dampak tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan sekaligus memperkenalkan destinasi menjadi sebuah daya tarik untuk dikunjungi dan alasan kenapa wisatawan harus datang ke sebuah destinasi," ujar Shana.
LBMF juga diharapkan menjadi motor penggerak event-event berkualitas dan tematik asli Labuan Bajo yang lahir dari gagasan lokal.
Dukungan terhadap penyelenggaraan selama dua session LBMF diberikan Kemenparekraf dan BPOLBF yang harapannya dapat menjadi motor untuk pengembangan event-event berbasis kualitas dan berbasis nuansa tematik.
Selain itu juga mendorong lebih banyak lagi komunitas untuk menyelenggarakan event berkelanjutan lainnya secara konsisten tiap tahun dengan berbagai tema berbeda yang mengangkat kearifan dan keaslian lokal.
"Melalui penyelenggaraan event-event berkelanjutan, yang secara konsisten diadakan tiap tahun harapannya bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru, karena dengan begitu ekosistem event asli daerah akan terbentuk, antara lain dengan lahirnya pelaku usaha baru yang bergerak di bidang event seperti production house, tim produksi, dan Tim EO yang terlatih dan profesional di Labuan Bajo," ungkap Direktut Utama BPOLBF, Shana.
LBMF sebagai event yang lahir dari, oleh, dan untuk komunitas di Labuan Bajo ini, diharapkan ke depannya bisa menjadi atraksi yang rutin terselenggara.
Dia menyatakan, event di Labuan Bajo tidak hanya sebagai signature atau identitas tetapi juga untuk mendatangkan wisatawan serta mengaktifasi kegiatan yang lebih dari sekadar mengandalkan wisata alam.
"Event telah terbukti meningkatkan dampak tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan sekaligus memperkenalkan destinasi menjadi sebuah daya tarik untuk dikunjungi dan alasan kenapa wisatawan harus datang ke sebuah destinasi," ujar Shana.
(shf)