Akses Pembiayaan Pelaku Usaha di Jatim Harus Dipermudah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Akses pembiayaan terhadap pelaku usaha di Jawa Timur harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan usaha dan lapangan pekerjaan baru. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” kata Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).
Dia menjelaskan, selama semester I 2023 pihaknya meningkatkan penyaluran kredit sebesar 13,02 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor komersial & SME sebesar 25,55 persen dan sektor konsumer 5,77 persen.
Busrul mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim tersebut membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan semakin membaik. Dari sebelumnya 45,88 persen pada semester I 2022 meningkat jadi 59,54 persen pada semester I 2023. Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman.
Hal itu terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,77 persen pada Semester I tahun 2023, berbanding 6,86 persen di tahun sebelumnya. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,80 persen pada semester I 2023, berbanding 4,12 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
”Penurunan rasio NPL dan LAR ini menunjukkan bahwa kualitas kredit kami menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” jelas Busrul.
Di samping itu, kinerja digital banking Bank Jatim juga mengalami peningkatan. Untuk JConnect sepanjang Semester I 2023 berhasil mencetak angka yang positif. Pengguna JConnect Mobile pada Semester I tahun ini sudah mencapai 566 ribu user atau tumbuh 30 persen. Sementara untuk jumlah transaksinya berada di angka Rp3,4 triliun, naik 35 persen dibanding semester I 2022
”Merchant QRIS kami sudah mencapai 90.403 atau tumbuh 61 persen dengan jumlah transaksi sebesar Rp56 miliar atau tumbuh 76 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 12.300 persetujuan kredit dari 16.500 permohonan kredit,” pungkasnya.
”Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” kata Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).
Dia menjelaskan, selama semester I 2023 pihaknya meningkatkan penyaluran kredit sebesar 13,02 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor komersial & SME sebesar 25,55 persen dan sektor konsumer 5,77 persen.
Busrul mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim tersebut membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan semakin membaik. Dari sebelumnya 45,88 persen pada semester I 2022 meningkat jadi 59,54 persen pada semester I 2023. Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman.
Hal itu terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,77 persen pada Semester I tahun 2023, berbanding 6,86 persen di tahun sebelumnya. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,80 persen pada semester I 2023, berbanding 4,12 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
”Penurunan rasio NPL dan LAR ini menunjukkan bahwa kualitas kredit kami menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” jelas Busrul.
Di samping itu, kinerja digital banking Bank Jatim juga mengalami peningkatan. Untuk JConnect sepanjang Semester I 2023 berhasil mencetak angka yang positif. Pengguna JConnect Mobile pada Semester I tahun ini sudah mencapai 566 ribu user atau tumbuh 30 persen. Sementara untuk jumlah transaksinya berada di angka Rp3,4 triliun, naik 35 persen dibanding semester I 2022
”Merchant QRIS kami sudah mencapai 90.403 atau tumbuh 61 persen dengan jumlah transaksi sebesar Rp56 miliar atau tumbuh 76 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 12.300 persetujuan kredit dari 16.500 permohonan kredit,” pungkasnya.
(shf)