Memilukan! Ini Kisah Sedih Guru SMKN Karawang Jadi Buta karena Wajahnya Disiram Air Keras
loading...
A
A
A
"Saya punya mobil satu dan uang Rp 50 juta untuk menjalankan usaha rental tersebut. Kemudian kita bikin perusahaan dihadapan notaris," kata Eli Chuherli.
Kemudian karena dirinya seorang guru di SMKN 2 Karawang mengajar sejarah, akhirnya operasional perusahaan diserahkan sepenuh kepada Ade Hermawan.
Namun dalam mengelola perusahaan, Ade Hermawan dinilai mulai berlaku curang kepada dirinya.
"Dia kalau setor sedikit tidak seperti yang disampaikan sebelumnya makanya saya mulai merasa dicurangi. Apalagi pihak perusahaan juga komplain karena salah dalam mengelola perusahaan," katanya.
Namun ketika dirinya protes dan mengingatkan Ade Hermawan agar menjalankan usahanya dengan benar malah tidak dianggap. Karena kesal akhirnya dirinya memberanikan diri meminta Ade Hermawan mundur dari perusahaan dan Ade Hermawan bersedia mundur.
"Saat itu dia bersedia mundur kemudian kami mengurus pengunduran dirinya di notaris. Setelah dari notaris kemudian saya ke bank untuk merubah nama rekening perusahaan di bank," katanya.
Namun saat dirinya datang ke bank baru diketahui kalau uang sebesar Rp 40 juta sudah ditarik oleh Ade Hermawan. Padahal uang tersebut untuk modal usaha yang disimpan di rekening perusahaan.
"Saya kesal karena uang perusahaan diambil padahal uang itu untuk operasional perusahaan. Saya memutuskan untuk lapor polisi karena dia mengambil uang perusahaan padahal sudah mengundurkan diri," katanya.
Namun sebelum Eli Suherli melapor polisi, Ade Hermawan keburu datang kerumah dan melakukan aksinya menyiram air keras kepada Eli Suherli hingga mengalami kebutaan.
Setelah itu Eli dilarikan ke rumah sakit sedangkan Ade Hermawan buron setelah kasusnya ditangani polisi.
Kemudian karena dirinya seorang guru di SMKN 2 Karawang mengajar sejarah, akhirnya operasional perusahaan diserahkan sepenuh kepada Ade Hermawan.
Namun dalam mengelola perusahaan, Ade Hermawan dinilai mulai berlaku curang kepada dirinya.
"Dia kalau setor sedikit tidak seperti yang disampaikan sebelumnya makanya saya mulai merasa dicurangi. Apalagi pihak perusahaan juga komplain karena salah dalam mengelola perusahaan," katanya.
Namun ketika dirinya protes dan mengingatkan Ade Hermawan agar menjalankan usahanya dengan benar malah tidak dianggap. Karena kesal akhirnya dirinya memberanikan diri meminta Ade Hermawan mundur dari perusahaan dan Ade Hermawan bersedia mundur.
"Saat itu dia bersedia mundur kemudian kami mengurus pengunduran dirinya di notaris. Setelah dari notaris kemudian saya ke bank untuk merubah nama rekening perusahaan di bank," katanya.
Namun saat dirinya datang ke bank baru diketahui kalau uang sebesar Rp 40 juta sudah ditarik oleh Ade Hermawan. Padahal uang tersebut untuk modal usaha yang disimpan di rekening perusahaan.
"Saya kesal karena uang perusahaan diambil padahal uang itu untuk operasional perusahaan. Saya memutuskan untuk lapor polisi karena dia mengambil uang perusahaan padahal sudah mengundurkan diri," katanya.
Namun sebelum Eli Suherli melapor polisi, Ade Hermawan keburu datang kerumah dan melakukan aksinya menyiram air keras kepada Eli Suherli hingga mengalami kebutaan.
Setelah itu Eli dilarikan ke rumah sakit sedangkan Ade Hermawan buron setelah kasusnya ditangani polisi.