Ada Keramaian Saat Acara Masuk Rujab, Sekda Enrekang Minta Maaf
loading...
A
A
A
ENREKANG - Sekda Kabupaten Enrekang, H Baba menyampaikan permohonan maaf secara terbuka ke masyarakat Enrekang, atas keramaian di rumah jabatannya di tengah pandemi covid-19.
"Saya meminta maaf, ini benar-benar insidentil. Niat saya cuma masuk rumah jabatan, tidak menyangka bakal ramai begini. Saya tetap patuh pada aturan yang telah disepakati di gugus tugas covid-19 Kabupaten Enrekang," ujar H Baba, Rabu (29/4/2020).
H Baba yang baru dilantik menjadi Sekda, mendapat sorotan di media sosial. Setelah foto-foto keramaian di rumah jabatannya tersebar dan menjadi konsumsi publik. Kegiatan itu sampai dihadiri Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Asman, dan anggota DPR RI, Mitra Fachrudin.
"Sangat disayangkan. Mereka yang harus beri contoh. Justru mereka yang buat aturan, malah dilanggar sendiri. Bagaimana rakyat mau patuh untuk tidak buat acara keramaian di tengah pendemi covid-19. Kalau pejabat sendiri mempertontonkan hal yang tidak pantas," ujar Lukman, warga Enrekang.
Ketua DPRD Enrekang, Idris Sadik menilai permintaan maaf tidak akan langsung mengembalikan krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sebab kejadian tersebut dianggap telah memicu pelanggaran aturan oleh masyarakat.
"Lihat sudah ada masyarakat tarawih ke masjid. Karena mereka menilai pemerintah juga lakukan kegiatan di bulan Ramadhan ini. Permintaan maaf tidak cukup," kata Idris Sadik.
Untuk itu, tambah Idris, pemerintah harus segera membuat langkah strategis agar kepercayaan masyarakat kembali. Sebab menurutnya, pemerintah tidak akan bisa melawan wabah covid-19 jika tak didukung masyarakat.
"Saya meminta maaf, ini benar-benar insidentil. Niat saya cuma masuk rumah jabatan, tidak menyangka bakal ramai begini. Saya tetap patuh pada aturan yang telah disepakati di gugus tugas covid-19 Kabupaten Enrekang," ujar H Baba, Rabu (29/4/2020).
H Baba yang baru dilantik menjadi Sekda, mendapat sorotan di media sosial. Setelah foto-foto keramaian di rumah jabatannya tersebar dan menjadi konsumsi publik. Kegiatan itu sampai dihadiri Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Asman, dan anggota DPR RI, Mitra Fachrudin.
"Sangat disayangkan. Mereka yang harus beri contoh. Justru mereka yang buat aturan, malah dilanggar sendiri. Bagaimana rakyat mau patuh untuk tidak buat acara keramaian di tengah pendemi covid-19. Kalau pejabat sendiri mempertontonkan hal yang tidak pantas," ujar Lukman, warga Enrekang.
Ketua DPRD Enrekang, Idris Sadik menilai permintaan maaf tidak akan langsung mengembalikan krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sebab kejadian tersebut dianggap telah memicu pelanggaran aturan oleh masyarakat.
"Lihat sudah ada masyarakat tarawih ke masjid. Karena mereka menilai pemerintah juga lakukan kegiatan di bulan Ramadhan ini. Permintaan maaf tidak cukup," kata Idris Sadik.
Untuk itu, tambah Idris, pemerintah harus segera membuat langkah strategis agar kepercayaan masyarakat kembali. Sebab menurutnya, pemerintah tidak akan bisa melawan wabah covid-19 jika tak didukung masyarakat.
(luq)