Soal Kasus Antraks di DIY, Wabup Gunungkidul: Pedukuhan Jati Diisolasi

Rabu, 05 Juli 2023 - 15:11 WIB
loading...
Soal Kasus Antraks di DIY, Wabup Gunungkidul: Pedukuhan Jati Diisolasi
Pemkab Gunungkidul mengisolasi Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu agar kasus antraks tak menyebar ke wilayah lainnya. Foto/Ilustrasi
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengklaim area yang terpapar antraks hanya kecil, hanya satu Padukuhan yaitu Padukuhan Jati Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu. Petugas pemkab mengklaim sudah berhasil melokalisir.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto menyebut sejauh ini wilayah yang terpapar antraks hanyalah Padukuhan Jati. Dan sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya keberadaan antraks di daerah lain di luar Padukuhan Jati.

”Petugas sudah berhasil melokalisir lokasi dan mengisolasi sehingga antraks tidak menyebar ke wilayah lain,” kata Heri dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).



Saat ini, kata dia, semua pihak sepakat untuk sementara waktu Jati dilokalisir agar ternak di padukuhan ini tidak keluar dari wilayah Jati. sehingga dengan melokalisir ternak tersebut maka akan mudah untuk pemantauan.

Dia menjelaskan lokalisir ini dilakukan agar virus antraks tidak menyebar ke wilayah lainnya. Sehingga penyebaran virus antraks ini dapat dilokalisir sehingga tidak ada penambahan kasus atau menyebar ke wilayah lainnya.

Sebenarnya, kata dia, pemerintah sudah bergerak cepat sejak muncul kasus antraks ini. Di mana kasus antraks ini dilaporkan pada 2 Juni 2023 lalu saat mendapatkan informasi temuan sebanyak 6 kambing dan 6 sapi mati akibat antraks.



“Sehari setelah muncul kami langsung bergerak di lapangan dan bergerak terus, setelah dites ada 87 yang zeropositif antraks,” jelas Heri.



Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati menyebut puluhan warga Gunungkidul terpapar antraks karena perilaku masyarakat yang tidak berubah yaitu mengkonsumsi bersama daging sapi yang sudah mati

Dewi mengatakan, dari catatan Dinas Kesehatan setidaknya ada 86 orang warga Gunungkidul yang terpapar antraks, di mana seorang meninggal dunia. Mereka sebagian besar berasal dari Kapanewon Semanu.

Puluhan orang tersebut terpapar antraks usai mengkonsumsi daging dari sapi yang mati karena sakit. Mereka mengkonsumsi jauh hari sebelum pelaksanaan Iduladha yang lalu. Sehingga peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan dengan Iduadha.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.5995 seconds (0.1#10.140)