Pemberdayaan Masyarakat, Mak Ganjar Pelatihan Membuat Tape Singkong
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Relawan Mak Ganjar berkolaborasi dengan pelaku UMKM menggelar pelatihan membuat tape singkong di Kota Palembang. Pelatihan itu menargetkan masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Termasuk ibu rumah tangga hingga anggota komunitas lokal yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan tapai dari singkong," kata Korwil Mak Ganjar Sumsel Seftiana di Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Rabu (21/6/2023).
Pelatihan ini untuk mengembang skill emak-emak wilayah sekitar. Bahkan tidak menutup kemungkinan dikembangkan sebagai usaha. "Selain untuk cemilan di rumah, bisa dijual untuk pendapatan sehari-hari," ujarnya.
Dalam pelatihan, masyarakat diajarkan memilih singkong yang tepat, membersihkannya, mengolahnya menjadi adonan, dan melakukan proses fermentasi yang benar. Termasuk diajarkan tentang kebersihan dan higienitas agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi. "Permentasinya dibutuhkan sekitar tiga hari untuk menghasilkan tape," jelasnya.
Masyarakat juga diajarkan inovasi dan variasi produk makanan yang bisa dibuat dengan bahan dasar tape. Misalnya, bolu tape hingga sarikaya tape.
”Inovasi ini diharapkan dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam mengembangkan tape singkong dengan karakteristik yang unik dan menarik,” tandasnya.
Kegiatan ini disambut baik dan antusias masyarakat. Salah satu peserta, Ermawati senang dan terinspirasi membuat tape untuk dikonsumsi dan dijual. "Saya senang, acaranya bagus. Cara membuat tape bisa diterapkan di rumah untuk mata pencaharian," imbuhnya.
“Termasuk ibu rumah tangga hingga anggota komunitas lokal yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan tapai dari singkong," kata Korwil Mak Ganjar Sumsel Seftiana di Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Rabu (21/6/2023).
Pelatihan ini untuk mengembang skill emak-emak wilayah sekitar. Bahkan tidak menutup kemungkinan dikembangkan sebagai usaha. "Selain untuk cemilan di rumah, bisa dijual untuk pendapatan sehari-hari," ujarnya.
Dalam pelatihan, masyarakat diajarkan memilih singkong yang tepat, membersihkannya, mengolahnya menjadi adonan, dan melakukan proses fermentasi yang benar. Termasuk diajarkan tentang kebersihan dan higienitas agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi. "Permentasinya dibutuhkan sekitar tiga hari untuk menghasilkan tape," jelasnya.
Masyarakat juga diajarkan inovasi dan variasi produk makanan yang bisa dibuat dengan bahan dasar tape. Misalnya, bolu tape hingga sarikaya tape.
”Inovasi ini diharapkan dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam mengembangkan tape singkong dengan karakteristik yang unik dan menarik,” tandasnya.
Kegiatan ini disambut baik dan antusias masyarakat. Salah satu peserta, Ermawati senang dan terinspirasi membuat tape untuk dikonsumsi dan dijual. "Saya senang, acaranya bagus. Cara membuat tape bisa diterapkan di rumah untuk mata pencaharian," imbuhnya.
(poe)