Dirjen PDP Resmikan Gazebo Bantuan Pengembangan Infrastruktur di Deli Serdang
loading...
A
A
A
DELI SERDANG - Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugito melakukan peresmian Gazebo Bantuan Pengembangan Infrastruktur Amenitas Desa Wisata di Desa Selemak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Selasa (13/6/2023).
Dalam sambutannya, Segito mengatakan pengelolaan desa wisata, membutuhkan kolaborasi. Desa harus mampu mengkonsolidasi berbagai potensi yang dimiliki warga desa, termasuk potensi yang dimiliki perempuan-perempuan desa, pemuda desa, serta pihak-pihak lain diluar desa, termasuk mitra pembangunan desa.
“Banyak pemuda desa yang memiliki potensi luar biasa, yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh generasi tua. Pemuda yang merupakan generasi millennial ini, lekat sekali dengan sosial media. Mereka berpotensi menjadi ujung tombak promosi desa wisata, sehingga desa wisata dikenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia internasional,” kata Sugito.
Sugito menambahkan bahwa pada diri pemuda, generasi millennial desa, tidak jarang juga lahir ide-ide cemerlang dalam rangka pengembangan desa wisata. Karena itulah, pelibatan pemuda dalam pengelolaan desa wisata, merupakan prasyarat menuju desa wisata mendunia.
Selain itu Sugito juga mengingatkan bahwa dalam konteks pengembangan destinasi wisata, desa tidak boleh meninggalkan kearifan lokal desa, tidak boleh tercerabut akar budaya yang ada di desa.
“Pengembangan desa wisata tidak boleh meninggalkan budaya desa. Jangan sampai desa wisata justru memupus budaya desa yang telah turun temurun diwariskan. Justru budaya desa harus menjadi ruh dalam pengembangan desa wisata,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Segito mengatakan pengelolaan desa wisata, membutuhkan kolaborasi. Desa harus mampu mengkonsolidasi berbagai potensi yang dimiliki warga desa, termasuk potensi yang dimiliki perempuan-perempuan desa, pemuda desa, serta pihak-pihak lain diluar desa, termasuk mitra pembangunan desa.
“Banyak pemuda desa yang memiliki potensi luar biasa, yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh generasi tua. Pemuda yang merupakan generasi millennial ini, lekat sekali dengan sosial media. Mereka berpotensi menjadi ujung tombak promosi desa wisata, sehingga desa wisata dikenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia internasional,” kata Sugito.
Sugito menambahkan bahwa pada diri pemuda, generasi millennial desa, tidak jarang juga lahir ide-ide cemerlang dalam rangka pengembangan desa wisata. Karena itulah, pelibatan pemuda dalam pengelolaan desa wisata, merupakan prasyarat menuju desa wisata mendunia.
Selain itu Sugito juga mengingatkan bahwa dalam konteks pengembangan destinasi wisata, desa tidak boleh meninggalkan kearifan lokal desa, tidak boleh tercerabut akar budaya yang ada di desa.
“Pengembangan desa wisata tidak boleh meninggalkan budaya desa. Jangan sampai desa wisata justru memupus budaya desa yang telah turun temurun diwariskan. Justru budaya desa harus menjadi ruh dalam pengembangan desa wisata,” pungkasnya.
(nag)