Memilukan! Ibu dan Anak Asal Cianjur Jadi Korban Perdagangan Orang ke Suriah, Tak Digaji dan Disiksa

Jum'at, 09 Juni 2023 - 14:50 WIB
loading...
A A A
Di sana, Niswa bercerita mendapat berbagai tekanan. Bahkan, kata Niswa, dirinya melihat langsung penyiksaan yng dilakukan pihak agency terhadap beberapa pekerja lainnya.

"Kami menunggu lima bulan di agen dan kami mengalami trauma yang sangat berat karena di agen selalu melihat orang yang disiksa agen tersebut," ujarnya.

Niswa pun akhirnya terpisah dengan ibunya. Niswa dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Selama bekerja, Niswa mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya.

"Satu bulan saya di majikan dan saya trauma karena mendapatkan kekerasan karena keterbatasan saya tidak tahu bahasa. Setelah itu, kami dijemput oleh KJRI yang bernama Babah Akram. Kami di KJRI selama satu bulan dan alhamdulillah makan dijamin terus aman tidak ada penyiksaan lagi dari agensi," tuturnya.

Setelah dijemput, Niswa dan ibunya kemudian dipindahkan ke KBRI Damaskus. Usai menunggu kurang lebih dua bulan, Niswa dan ibunya akhirnya bisa kembali ke Tanah Air.

"Terima kasih kepada seluruh pihak dan instansi yang sudah membantu mengurus kepulangan kami ke Indonesia," ucapnya lirih.

"Berkat kalian juga, saya ucapkan terima kasih. Berkat kalian, saya bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya di Indonesia," kata Niswa.

Kepulangan Niswa dan ibunya tak luput dari kerja keras yang dilakukan Subdit PPA Ditreskrimum Polda Jabar. Kepolisian yang mendapat laporan terkait kondisi Niswa dan ibunya di Suriah langsung melakukan penyelidikan.

Penyelidikan dipimpin langsung oleh Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Jabar, AKBP Adanan Mangopang. Adanan mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya pun langsung melakukan penyelidikan. Awal penyelidikan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Informasi yang kami dapatkan saksi-saksi, diketahui para korban berada di KJRI di Damaskus kemudian kita bersurat kepada Kemenlu dan kami dapatkan nomor kontak. Akhirnya kita melakukan berita acara wawancara melalui Zoom dengan para korban," kata Adanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)