Antisipasi Pencurian, Pengawasan Mobilisasi Hewan Ternak Diperketat

Jum'at, 24 Juli 2020 - 14:31 WIB
loading...
Antisipasi Pencurian,...
Aparat kepolisian dari Polsek Tombolopao, Kabupaten Gowa bakal memperketat pengawasan mobilisasi hewan. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
A A A
SUNGGUMINASA - Aparat kepolisian dari Polsek Tombolopao, Kabupaten Gowa bakal memperketat pengawasan mobilisasi hewan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pencurian ternak (curnak) jelang hari raya Idul Adha .

Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao, Bripka Ismail Atbar mengatakan, wilayahnya merupakan salah satu wilayah perbatasan antara daerah berjuluk Butta Bersejarah itu dengan kabupaten tetangga.



Sehingga, koordinasi tentang pengawasan mobilisasi hewan ternak perlu dilakukan. Apalagi permintaan hewan ternak seperti sapi di pasaran meroket.

"Pemberian surat jalan bagi pedagang dan surat keterangan kepemilikan hewan harus benar-benar dilakukan secara ketat, ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya curnak," ungkapnya, Jumat (24/7/2020).

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepala Desa M Arsyad dan perangkat Desa Bolaromang. Sehingga kian memperkecil kesempatan oknum tertentu untuk meraup keuntungan dengan cara melawan hukum.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Suhriati mengatakan, di tengah pandemi ini, masyarakat yang ingin berkurban harus memperhatikan kelayakan dari hewan.

Pihaknya juga meminta agar warga tidak membeli hewan kurban, jika hewan tersebut tidak memiliki surat keterangan kesehatan dari Dinas Peternakan.



"Pasti berbeda dengan tahun sebelumnya karena jika ingin berkurban masyarakat harus memperhatikan tiga syarat khusus yaitu surat keterangan sehat, fisik hewan sehat dengan ciri-ciri mata cerah, hidung terlihat basah dan cara berdirinya harus kokoh serta hewan harus cukup umur," ungkapnya.

Tak hanya itu, untuk proses penyembelihan hingga pembagian kata Suhriani, masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker, jaga jarak minimal 1,5 meter, tidak berkerumun, dan rajin cuci tangan.

"Kami terus berupaya memberikan edukasi masyarakat bahwa ketika melakukan idul kurban tetap harus memperhatikan protokol kesehatan yang terpenting, tidak berkerumun saat membagikan daging kurban ke masyarakat," jelasnya.

Khusus untuk stok hewan, dipastikan akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya untuk stok sapi ada peningkatan sebanyak 6.112 ekor dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 5.000 ekor, sedangkan kambing sebanyak 572 ekor.

"Stok sapi rata-rata yang diminimati berat 60-70 Kg dengan harga Rp12,4 juta," bebernya.



Dia berharap, masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan saat melakukan penyembelihan agar bisa meminimalisir penularan COVID-19 dan perekonomian para peternak bisa kembali normal.

"Kami imbau masyarakat memperhatikan apa yang menjadi syarat utama penyembelihan hewan di tengah pandemi ini, dan selalu menerapakan protokol kesehatan agar COVID-19 bisa segera berlaku dan perekonomian bisa kembali normal," pungkasnya.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2503 seconds (0.1#10.140)