Idul Adha Tahun Ini, Sulsel Siapkan 42 Ribu Sapi Kurban
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ketersediaan sapi kurban di Sulsel menjelang Idul Adha dipastikan terjamin. Setidaknya ada 70.000 ekor sapi yang disiapkan, dengan asumsi 42.675 diantaranya yang ditarget khusus kebutuhan kurban tahun ini. Baca : Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Gowa Lesu
Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Abd Azis mengaku, jumlah tersebut merupakan proyeksi sapi kurban berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. Kemungkinan besar, kata dia, jumlahnya tidak jauh beda dengan tahun ini.
"Melihat pengalaman lalu untuk sapi kurban yang terpotong tahun 2019 ada 42.675 sapi kurban. Tapi kita punya ketersediaan setelah diidentifikasi di tiap kabupaten/kota itu ada sekitar 70.000 sapi," papar Azis kepada SINDOnews, kemarin.
Menurutnya jumlah ini sudah lebih dari cukup. Bahkan Sulsel juga masih mampu menyuplai sapi kurban di luar daerah Sulsel lainnya. Tiap tahun, Sulsel menyuplai sekitar 26.000 sapi lintas provinsi. "Jadi Insyaallah kita siap 70.000. Kalau khusus untuk kebutuhan kurban sekitar 42.675 ekor. Yang keluar sekitar 26.000 antar provinsi, misalnya biasanya ke Kalimantan tiap tahun," tambah dia.
Dia melanjutkan, Dinas Peternakan Sulsel pun telah mengimbau kabupaten/kota agar mengawasi dan melaporkan kondisi ternak. Dalam hal ini mengontrol kelayakan hewan yang akan dikurban. Baca Juga : Warga Harus Tahu Hewan Kurban Wajib Kantongi Surat Sehat
"Dari segi aspek pengawasan tetap diharapkan para masyarakat yang mau melakukan kurban diharap bisa melaoorkan kepada petugas di dinas kabupaten/kota masing-masing untuk pemeriksaan," tutur Azis.
Dijelaskan, untuk pemeriksaan hewan kurban, dilakukan dua langkah, yakni pemeriksaan antemorten dan postmorten. Dimana antemorten pemeriksaan yang melihat secara fisik ternak sebelum dipotong.
Demikian juga setelah dipotong atau pemeriksaan postmorten dengan melihat bagian dalam hewan yang disembelih. Pihaknya akan memastikan SOP pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara ketat.
Pihaknya pun akan menurunkan petugas di tiap kabupaten/kota dalam melakukan pengecekan ini. "Petugas kami di tiap kabupaten/kota itu tetap siap melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan kelayakan hewan kurban," jelas Azis.
Sementara Kepala Biro Kesejahteraan Setda Sulsel, Suherman mengatakan, pihaknya juga sementara melakukan pendataan ke tiap OPD lingkup Pemprov Sulsel. Dalam hal ini inventarisasi jumlah hewan ternak yang tiap tahun dilakukan dan dikurbankan para ASN.
"Kita baru mau mendata dulu ke tiap OPD. Kita melakukan pendataan tiap OPD rencana mau kurban berapa ekor. Tiap tahun kan biasanya begitu," tandas Herman. Baca Lagi :Pemerintah Intensifkan Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di Makassar
Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Abd Azis mengaku, jumlah tersebut merupakan proyeksi sapi kurban berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. Kemungkinan besar, kata dia, jumlahnya tidak jauh beda dengan tahun ini.
"Melihat pengalaman lalu untuk sapi kurban yang terpotong tahun 2019 ada 42.675 sapi kurban. Tapi kita punya ketersediaan setelah diidentifikasi di tiap kabupaten/kota itu ada sekitar 70.000 sapi," papar Azis kepada SINDOnews, kemarin.
Menurutnya jumlah ini sudah lebih dari cukup. Bahkan Sulsel juga masih mampu menyuplai sapi kurban di luar daerah Sulsel lainnya. Tiap tahun, Sulsel menyuplai sekitar 26.000 sapi lintas provinsi. "Jadi Insyaallah kita siap 70.000. Kalau khusus untuk kebutuhan kurban sekitar 42.675 ekor. Yang keluar sekitar 26.000 antar provinsi, misalnya biasanya ke Kalimantan tiap tahun," tambah dia.
Dia melanjutkan, Dinas Peternakan Sulsel pun telah mengimbau kabupaten/kota agar mengawasi dan melaporkan kondisi ternak. Dalam hal ini mengontrol kelayakan hewan yang akan dikurban. Baca Juga : Warga Harus Tahu Hewan Kurban Wajib Kantongi Surat Sehat
"Dari segi aspek pengawasan tetap diharapkan para masyarakat yang mau melakukan kurban diharap bisa melaoorkan kepada petugas di dinas kabupaten/kota masing-masing untuk pemeriksaan," tutur Azis.
Dijelaskan, untuk pemeriksaan hewan kurban, dilakukan dua langkah, yakni pemeriksaan antemorten dan postmorten. Dimana antemorten pemeriksaan yang melihat secara fisik ternak sebelum dipotong.
Demikian juga setelah dipotong atau pemeriksaan postmorten dengan melihat bagian dalam hewan yang disembelih. Pihaknya akan memastikan SOP pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara ketat.
Pihaknya pun akan menurunkan petugas di tiap kabupaten/kota dalam melakukan pengecekan ini. "Petugas kami di tiap kabupaten/kota itu tetap siap melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan kelayakan hewan kurban," jelas Azis.
Sementara Kepala Biro Kesejahteraan Setda Sulsel, Suherman mengatakan, pihaknya juga sementara melakukan pendataan ke tiap OPD lingkup Pemprov Sulsel. Dalam hal ini inventarisasi jumlah hewan ternak yang tiap tahun dilakukan dan dikurbankan para ASN.
"Kita baru mau mendata dulu ke tiap OPD. Kita melakukan pendataan tiap OPD rencana mau kurban berapa ekor. Tiap tahun kan biasanya begitu," tandas Herman. Baca Lagi :Pemerintah Intensifkan Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di Makassar
(sri)