Emak-emak di Pinrang Ngamuk Bentrok dengan Mahasiswa saat Bakar Ban
loading...
A
A
A
PINRANG - Aksi demonstrasi mahasiswa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, berujung ricuh. Emak-emak yang terganggu dengan asap dari ban yang dibakar mahasiswa, mengamuk dan mencoba menerobos barisan massa mahasiswa.
Sambil membawa ember berisi air dan selang, emak-emak tersebut tak gentar sedikitpun saat menerobos massa aksi mahasiswa yang menutup Jalan Jenderal Sudirman. Para emak-emak ini protes, karena asap tebal dari ban yang dibakar masuk ke dalam rumah hingga mengganggu pernapasan.
Adu mulut tak dapat dhindari lagi, saat para mahasiswa mencoba mengadang emak-emak yang mencoba memadamkan kobaran api. Aksi bentrokan antara mahasiswa dengan emak-emak tersebut, akhirnya dapat dicegah aparat kepolisian yang besiaga di lokasi demonstrasi.
"Kami sangat terganggu dengan asap hitam yang masuk ke rumah. Barang-barang menjadi hitam, aromanya tidak sedap dan mengganggu pernapasan. Semua terganggu, tetapi tidak berani menyampaikan. Akhirnya kami tergerak untuk memadamkan api," ungkap salah satu warga, Tahira.
Tahira menambahkan, warga tidak mempersoalkan aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa tersebut. Tetapi, para mahasiswa diharapkannya juga mengerti kalau asap dari pembakaran ban itu sangat mengganggu warga yang rumahnya berdekatan dengan aksi demonstrasi.
Para mahasiswa tersebut, menggelar aksi demonstrasi untuk memprotes Pemkab Pinrang, yang belum mampu merealisasikan pengadaan listri untuk masyarakat di sejumlah dusun yang ada di wilayah Kabupaten Pinrang.
Sambil membawa ember berisi air dan selang, emak-emak tersebut tak gentar sedikitpun saat menerobos massa aksi mahasiswa yang menutup Jalan Jenderal Sudirman. Para emak-emak ini protes, karena asap tebal dari ban yang dibakar masuk ke dalam rumah hingga mengganggu pernapasan.
Adu mulut tak dapat dhindari lagi, saat para mahasiswa mencoba mengadang emak-emak yang mencoba memadamkan kobaran api. Aksi bentrokan antara mahasiswa dengan emak-emak tersebut, akhirnya dapat dicegah aparat kepolisian yang besiaga di lokasi demonstrasi.
"Kami sangat terganggu dengan asap hitam yang masuk ke rumah. Barang-barang menjadi hitam, aromanya tidak sedap dan mengganggu pernapasan. Semua terganggu, tetapi tidak berani menyampaikan. Akhirnya kami tergerak untuk memadamkan api," ungkap salah satu warga, Tahira.
Tahira menambahkan, warga tidak mempersoalkan aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa tersebut. Tetapi, para mahasiswa diharapkannya juga mengerti kalau asap dari pembakaran ban itu sangat mengganggu warga yang rumahnya berdekatan dengan aksi demonstrasi.
Para mahasiswa tersebut, menggelar aksi demonstrasi untuk memprotes Pemkab Pinrang, yang belum mampu merealisasikan pengadaan listri untuk masyarakat di sejumlah dusun yang ada di wilayah Kabupaten Pinrang.
(eyt)