Psikolog: Pemeriksaan Diperlukan untuk Tentukan Bentuk Penyimpangan ST
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN - Perilaku mencuri dan menyimpan pakaian wanita oleh seorang lelaki berinisial ST (45) di Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah, belum bisa dinyatakan sebagai penyimpangan seksual sebelum dilakukan pemeriksaan langsung terhadap yang bersangkutan.
Psikolog Kasandra Putranto mengatakan, pemeriksaan psikologis terhadap ST perlu dilakukan untuk mendiagnosa kelainan yang dialami olehnya. Hal itu bertujuan untuk mengetahui secara pasti faktor yang melatarbelakangi perilaku tersebut.
"Pemeriksaan langsung diperlukan untuk mengetahui dengan pasti faktor apa yang berperan dalam pembentukan perilakunya. Tujuan dia mengumpulkan pakaian itu apa, buat dipakai sendiri atau untuk memperoleh kepuasan seksual," kata Kasandra kepada SINDOnews, Kamis (23/7/2020). (Baca juga: Gerebek Rumah Bujang, Warga Temukan Ribuan Baju Dalam Wanita )
Dalam ilmu kejiwaan, kata Kasandra, kebiasaan lelaki menyimpan, menyentuh, ataupun memakai baju perempuan bisa dikategorikan ke dalam dua kasus penyimpangan yang berbeda. Pertama crossdresser, lalu yang kedua adalah fetish.
"Crossdresser artinya memakai baju dari jenis kelamin yang berbeda. Misalkan dia laki-laki, tapi suka pakai baju perempuan karena mengidentifikasi diri sebagai perempuan," jelas dia.
ST bisa dianggap sebagai crossdresser jika dia memakai baju-baju itu sendiri. Tapi, tegas Kasandra, untuk memastikan apakah ST seorang crossdresser, tentu harus dilakukan pemeriksaan lanjutan. (Baca juga: Mengenal Delapan Jenis Perilaku Penyimpangan Seksual )
"Sementara kalau tujuannya untuk kepuasan, namanya fetish. Saya tidak bisa menjawab masalah dia apa karena saya nggak memeriksa," kata dia.
Fetish adalah suatu kondisi ketika seseorang merasakan rangsangan seksual dari fantasi atau perilaku seksual yang melibatkan nonliving objects semisal sepatu, celana dalam, bra, bahkan rambut dan kaki.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) kemarin digemparkan dengan penemuan setumpuk pakaian wanita mulai rok, hijab, daster, BH, celana dalam, dan baju wanita lain di rumah ST, seorang lelaki tanpa anak dan istri. Bahkan di sana warga yang menggerebek rumah ST juga menemukan boneka berukuran besar yang dipakaikan baju wanita.
Psikolog Kasandra Putranto mengatakan, pemeriksaan psikologis terhadap ST perlu dilakukan untuk mendiagnosa kelainan yang dialami olehnya. Hal itu bertujuan untuk mengetahui secara pasti faktor yang melatarbelakangi perilaku tersebut.
"Pemeriksaan langsung diperlukan untuk mengetahui dengan pasti faktor apa yang berperan dalam pembentukan perilakunya. Tujuan dia mengumpulkan pakaian itu apa, buat dipakai sendiri atau untuk memperoleh kepuasan seksual," kata Kasandra kepada SINDOnews, Kamis (23/7/2020). (Baca juga: Gerebek Rumah Bujang, Warga Temukan Ribuan Baju Dalam Wanita )
Dalam ilmu kejiwaan, kata Kasandra, kebiasaan lelaki menyimpan, menyentuh, ataupun memakai baju perempuan bisa dikategorikan ke dalam dua kasus penyimpangan yang berbeda. Pertama crossdresser, lalu yang kedua adalah fetish.
"Crossdresser artinya memakai baju dari jenis kelamin yang berbeda. Misalkan dia laki-laki, tapi suka pakai baju perempuan karena mengidentifikasi diri sebagai perempuan," jelas dia.
ST bisa dianggap sebagai crossdresser jika dia memakai baju-baju itu sendiri. Tapi, tegas Kasandra, untuk memastikan apakah ST seorang crossdresser, tentu harus dilakukan pemeriksaan lanjutan. (Baca juga: Mengenal Delapan Jenis Perilaku Penyimpangan Seksual )
"Sementara kalau tujuannya untuk kepuasan, namanya fetish. Saya tidak bisa menjawab masalah dia apa karena saya nggak memeriksa," kata dia.
Fetish adalah suatu kondisi ketika seseorang merasakan rangsangan seksual dari fantasi atau perilaku seksual yang melibatkan nonliving objects semisal sepatu, celana dalam, bra, bahkan rambut dan kaki.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) kemarin digemparkan dengan penemuan setumpuk pakaian wanita mulai rok, hijab, daster, BH, celana dalam, dan baju wanita lain di rumah ST, seorang lelaki tanpa anak dan istri. Bahkan di sana warga yang menggerebek rumah ST juga menemukan boneka berukuran besar yang dipakaikan baju wanita.
(nth)