2 Bulan Terakhir Warga Gunungkidul Selatan Sudah Mulai Beli Air

Rabu, 17 Mei 2023 - 11:17 WIB
loading...
2 Bulan Terakhir Warga Gunungkidul Selatan Sudah Mulai Beli Air
Warga sudah mulai membeli air untuk memenuhi tampungan air mereka. Foto Erfan Erlin
A A A
GUNUNGKIDUL - Masyarakat Gunungkidul , terutama yang berada di sisi selatan berbatasan langsung dengan pesisir mulai dihantui krisis air bersih . Dua bulan terakhir warga sudah membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Warga Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang Gunungkidul, misalnya, sudah dua bulan belakangan ini membeli air dari pengusaha jasa penyedia air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Baca Juga: PBB Sebut Bencana Krisis Air Hebat Sudah di Depan Mata



Wanto, warga Dusun Temuireng, Kelurahan Girisuko Panggang mengaku sejak dua bulan lalu dia sudah membeli air. Namun dia membeli tak sebanyak tetangganya yang lain. Selama dua bulan dia sudah menghabiskan dua tanki air yang dia beli dari penyedia air bersih.

"Kalau saya hanya habis 2 tanki wong hanya untuk kebutuhan 5 jiwa. Kalau tetangga saya banyak yang habis 4 atau 5 tangki karena untuk ternaknya," tutur dia, Rabu (17/5/2023).

Wanto mengatakan wilayahnya selama ini memang sudah langganan kekeringan. Karena sumber air langsung menghilang ketika hujan sudah tidak turun dalam 10 hari. Mereka pasti langsung membeli air untuk memenuhi kebutuhannya karena PDAM juga tidak sampai ke wilayah Temuireng.

Saat ini, untuk menebus 1 tangki air bersih dia harus merogoh kocek Rp150 ribu. Air sebanyak 1 tanki ukuran 5.000 liter tersebut akan habis dalam waktu 3 Minggu hingga 1 bulan.

Karena memang hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak untuk ternak. "Sudah lama kita beli air. PDAM Ndak sampai ke kita," ujar dia. Baca juga: Air Mendadak Keruh dan Bau Kotoran Sapi, Warga 2 Dusun di Blitar Meradang

Penjual air di Girisuko, Yanto mengakui dirinya sudah dua bulan terakhir mengirim air bersih ke warga yang membutuhkan. Namun dia hanya melayani 3 Padukuhan saja di mana jarak tempuh paling jauh adalah 7 kilometer.

Setiap hari, dia sudah mengirim air sebanyak 7 tangki ke 3 padukuhan yaitu Temuireng 1, Temuireng 2 dan Gebang. Dia mematok tarif sebesar Rp130 ribu hingga Rp150 ribu tergantung dengan jarak yang harus dia tempuh ketika mengirim air."Iya ini, saya sudah kirim air dua bulan terakhir. Karena hujan berhenti," kata dia.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)