Geliat Tortila dan Emping Jagung dari Lampung
loading...
A
A
A
LAMPUNG - Lima kelompok tani binaan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margajaya berkoorporasi untuk menghasilkan produk halal, sehat dan berkualitas secara konsisten. Para Gapoktan yang berlokasi di Desa Marga Catur, Kecamatan Kalianda, Lampung ini sudah puluhan tahun aktif budidaya jagung, singkong dan cabe.
Selain dijual dalam bentuk segar dan pipilan kering, jagung, ubikayu dan cabe juga diolah menjadi tortila dan emping jagung, keripik singkong dan sambel cabe. Melalui pengolahan produk ini memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih besar. Pengolahan ini juga sangat bermanfaat, terutama ketika terjadi penurunan harga.
Pemberdayaan Gapoktan yang dibidani BKP ini sangat strategis, karena dirancang komprehensif dari budidaya (onfarm) sampai pengolahan dan pemasaran (off farm).
"Saya melihat potensi yang dikembangkan Gapoktan Marga Jaya ini perlu terus ditingkatkan, karena komoditi yang diolah cukup menguntungkan dan pasarnya terbuka. Tinggal bagaimana kita jeli melihat segmen pasar yang akan disasar," kata Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko Noto Susanto, dalam kunjungan kerjanya ke Lampung, Selasa (21/07/2020).
Menurut Andriko, para petani, harus terus berproduksi, sehingga usaha yang dilakukan tidak hanya memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan, tetapi berkesinambungan. "Kalau sudah diolah, cita rasanya enak, kemasannya menarik seperti ini, tinggal bagaimana mempromosikan dan menentukan segmen pasar yang akan digarap," ujar Andriko.
Andriko mengapresiasi produk yang dikembangkan, karena sudah memiliki sertifikat halal dari MUI, dan Sertifikat PIRT, sehingga memperlancar proses pemasaran.
"Kalau produknya sudah bagus, bagaimana agar usaha ini semakin besar dan berkesinambungan. Itu yang harus dipikirkan, agar semua rakyat di desa ini menjadi maju dan sejahtera dengan produk yang dikembangkan," ujar Andriko memotivasi para petani.
Untuk itu, Andriko berpesan, agar pemerintah daerah melalui dinas ketahanan pangan dapat melibatkan dinas-dinas terkait, terutama dalam mempromosikan dan memasarkan produk, sehingga lebih dikenal masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan pihaknya akan menambah dan memperluas segmen pasar yang sudah ada, sehingga kemajuannya bisa lebih cepat.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Selatan, Yansen Mulia mengatakan, akan membesarkan gapoktan di daerahnya.
Selain dijual dalam bentuk segar dan pipilan kering, jagung, ubikayu dan cabe juga diolah menjadi tortila dan emping jagung, keripik singkong dan sambel cabe. Melalui pengolahan produk ini memberikan nilai tambah dan keuntungan yang lebih besar. Pengolahan ini juga sangat bermanfaat, terutama ketika terjadi penurunan harga.
Pemberdayaan Gapoktan yang dibidani BKP ini sangat strategis, karena dirancang komprehensif dari budidaya (onfarm) sampai pengolahan dan pemasaran (off farm).
"Saya melihat potensi yang dikembangkan Gapoktan Marga Jaya ini perlu terus ditingkatkan, karena komoditi yang diolah cukup menguntungkan dan pasarnya terbuka. Tinggal bagaimana kita jeli melihat segmen pasar yang akan disasar," kata Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko Noto Susanto, dalam kunjungan kerjanya ke Lampung, Selasa (21/07/2020).
Menurut Andriko, para petani, harus terus berproduksi, sehingga usaha yang dilakukan tidak hanya memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan, tetapi berkesinambungan. "Kalau sudah diolah, cita rasanya enak, kemasannya menarik seperti ini, tinggal bagaimana mempromosikan dan menentukan segmen pasar yang akan digarap," ujar Andriko.
Andriko mengapresiasi produk yang dikembangkan, karena sudah memiliki sertifikat halal dari MUI, dan Sertifikat PIRT, sehingga memperlancar proses pemasaran.
"Kalau produknya sudah bagus, bagaimana agar usaha ini semakin besar dan berkesinambungan. Itu yang harus dipikirkan, agar semua rakyat di desa ini menjadi maju dan sejahtera dengan produk yang dikembangkan," ujar Andriko memotivasi para petani.
Untuk itu, Andriko berpesan, agar pemerintah daerah melalui dinas ketahanan pangan dapat melibatkan dinas-dinas terkait, terutama dalam mempromosikan dan memasarkan produk, sehingga lebih dikenal masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan pihaknya akan menambah dan memperluas segmen pasar yang sudah ada, sehingga kemajuannya bisa lebih cepat.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Selatan, Yansen Mulia mengatakan, akan membesarkan gapoktan di daerahnya.