Masyarakat Pesisir Lamongan Nihil Sumbang Hewan Kurban
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kondisi tersebut berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Tidak sedikit dari perusahaan yang terdampak harus menghentikan sementara proses produksi dan merumahkan karyawannya hingga saat ini.
Tidak adanya penghasilan membuat Kurban tahun ini sedikit berbeda, lantaran ada beberapa daerah yang masyarakatnya terdampak nihil pekurban. Salah satunya adalah Dusun Dengok, Desa Kedungsemangkon, Kecamatan Pesisir, Lamongan. Sebagian masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan sebagian lainnya bekerja sebagai buruh pabrik ini mengkonfirmasi bahwa tahun ini tidak ada pekurban di desa tersebut.
Hal tersebut dikarenakan warga yang bekerja sebagai buruh pabrik sudah dirumahkan sejak tiga bulan silam hingga saat ini. Warga yang bekerja sebagai nelayanpun penghasilannya turun drastis akibat ditutupnya pasar export.
Sehingga harga jual turun dua kali lipat dan nelayan kesulitan menjual hasil tangkap. "Tahun ini tidak ada pekurban sepertinya, masyarakat banyak yang dirumahkan dan penghasilan nelayan turun drastis," ujar Davit, perwakilan ketua RT Dusun Dengok, Selasa (21/7). (Baca: Tak Ada Kupon Kurban, Ini Protokol Lengkap Idul Adha)
Ia mengatakan, tahun-tahun sebelumnya kurban di Dusun Dengok biasanya mendapat bantuan dari pabrik pengolahan ikan yang tidak jauh dari Dusun tersebut. "Tahun-tahun sebelumnya disini biasanya dapat bantuan kurban kambing dari pabrik, biasanya 1-2 ekor kambing," ucapnya.
Melalui Tim program ACT, Mashudi (52) yang sering bersinggungan langsung dengan daerah-daerah pelosok menyebutkan, bahwa selain Dusun Dengok, masih banyak daerah-daerah terdampak yang nihil pekurban tahun ini. Mashudi mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam program Global Qurban ACT agar daging Qurban bisa dirasakan oleh daerah-daerah nihil pekurban dan pelosok negeri.
"Melalui program ini kami berharap bukan hanya masyarakat perkotaan yang menikmati daging Qurban. Namun juga daerah daerah yang terdampak dan pelosok negeri juga bisa menikmati," pungkasnya.
Tidak adanya penghasilan membuat Kurban tahun ini sedikit berbeda, lantaran ada beberapa daerah yang masyarakatnya terdampak nihil pekurban. Salah satunya adalah Dusun Dengok, Desa Kedungsemangkon, Kecamatan Pesisir, Lamongan. Sebagian masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan sebagian lainnya bekerja sebagai buruh pabrik ini mengkonfirmasi bahwa tahun ini tidak ada pekurban di desa tersebut.
Hal tersebut dikarenakan warga yang bekerja sebagai buruh pabrik sudah dirumahkan sejak tiga bulan silam hingga saat ini. Warga yang bekerja sebagai nelayanpun penghasilannya turun drastis akibat ditutupnya pasar export.
Sehingga harga jual turun dua kali lipat dan nelayan kesulitan menjual hasil tangkap. "Tahun ini tidak ada pekurban sepertinya, masyarakat banyak yang dirumahkan dan penghasilan nelayan turun drastis," ujar Davit, perwakilan ketua RT Dusun Dengok, Selasa (21/7). (Baca: Tak Ada Kupon Kurban, Ini Protokol Lengkap Idul Adha)
Ia mengatakan, tahun-tahun sebelumnya kurban di Dusun Dengok biasanya mendapat bantuan dari pabrik pengolahan ikan yang tidak jauh dari Dusun tersebut. "Tahun-tahun sebelumnya disini biasanya dapat bantuan kurban kambing dari pabrik, biasanya 1-2 ekor kambing," ucapnya.
Melalui Tim program ACT, Mashudi (52) yang sering bersinggungan langsung dengan daerah-daerah pelosok menyebutkan, bahwa selain Dusun Dengok, masih banyak daerah-daerah terdampak yang nihil pekurban tahun ini. Mashudi mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam program Global Qurban ACT agar daging Qurban bisa dirasakan oleh daerah-daerah nihil pekurban dan pelosok negeri.
"Melalui program ini kami berharap bukan hanya masyarakat perkotaan yang menikmati daging Qurban. Namun juga daerah daerah yang terdampak dan pelosok negeri juga bisa menikmati," pungkasnya.
(don)