8 Rumah di Asrama Polisi Manado Ludes Terbakar, Begini Penjelasan Kapolda Sulut
loading...
A
A
A
MANADO - Kebakaran hebat melanda asrama polisi Pakowa, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada Selasa (2/5/2023). Api dengan cepat membesar dan merembet ke bangunan lain, karena cuaca sedang panas dan disertai angin kencang.
Salah satu korban kebakaran, Fenny Kojoh mengaku panik saat melihat asap hitam pekat mengarah ke rumahnya. "Saat itu langsung saya masuk rumah dan mengevakuasi ibu, serta cucunya," tuturnya.
Sebanyak sembilan unit mobil pemadam kebakaran, dibantu satu unit mobil water canon Polda Sulut, dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran butuh waktu sekitar satu jam, untuk dapat memadamkan kebakaran.
Kapolda Sulut, Irjen Pol. Setyo Budiyanto yang meninjau lokasi kebakaran mengatakan, penyebab kebakaran tersebut masih diselidiki. "Ada delapan rumah yang terbakar, dan masih diselidiki penyebabnya. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut," ujarnya.
Jenderal polisi bintang dua tersebut menambahkan, sampai dengan saat ini belum bisa memastikan sumber api yang memicu terjadinya kebakaran tersebut. Ditreskrimum Polda Sulut, sudah dikerahkan untuk menyelidiki kebakaran ini. "Ditreskrimum ada Inafis, nanti turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan, mencari sumber api yang menyebabkan kebakaran," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat kebakaran terjadi api dengan cepat menjalar ke beberapa rumah lainnya karena tiupan angin yang cukup kencang. "Memang cuaca juga sangat mempengaruhi, karena dalam keadaan panas kemudian angin juga cukup kencang sehingga api cepat merembet ke beberapa rumah yang lain," katanya.
Setyo mengimbau seluruh penghuni asrama dan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran, salah satunya dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran (APK) secara mandiri.
"APK ini kelihatannya sepele, tapi penting, karena untuk mengantisipasi dan penanganan pertama sebelum unit pemadam kebakaran datang. Jadi kalau api masih kecil diharapkan dengan unit APK yang sudah disiapkan oleh masing-masing rumah itu bisa tertangani," katanya.
Selain itu, warga juga diminta untuk memperhatikan instalasi dan pembagian beban arus listrik harus seimbang. "Mungkin yang pemasangan seperti AC, pemanas air dan lain-lain yang tidak sesuai dengan ketentuan, bisa minta bantuan kepada petugas PLN. Saya yakin mereka mau datang untuk melakukan pengecekan instalasi sehingga beban listrik atau MCB-nya itu bisa terbagi secara rata," kata Setyo.
Pasca kejadian, Setyo juga memerintahkan Direktur Samapta dan Dansatbrimob Polda Sulut, untuk menyiapkan tenda serta bantuan sementara bagi yang tertimpa musibah kebakaran.
"Tentu ini masalah karena tidak ada tempat lagi bagi mereka untuk bisa bernaung. Sementara nanti kami akan siapkan tenda, atau dicarikan tempat yang representatif. Dan kami akan coba juga dengan bantuan-bantuan yang lain, termasuk bekerjasama dengan Pemkot Manado untuk bisa mendukung dan membantu khususnya warga yang tertimpa musibah ini," katanya.
Salah satu korban kebakaran, Fenny Kojoh mengaku panik saat melihat asap hitam pekat mengarah ke rumahnya. "Saat itu langsung saya masuk rumah dan mengevakuasi ibu, serta cucunya," tuturnya.
Sebanyak sembilan unit mobil pemadam kebakaran, dibantu satu unit mobil water canon Polda Sulut, dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran butuh waktu sekitar satu jam, untuk dapat memadamkan kebakaran.
Baca Juga
Kapolda Sulut, Irjen Pol. Setyo Budiyanto yang meninjau lokasi kebakaran mengatakan, penyebab kebakaran tersebut masih diselidiki. "Ada delapan rumah yang terbakar, dan masih diselidiki penyebabnya. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut," ujarnya.
Jenderal polisi bintang dua tersebut menambahkan, sampai dengan saat ini belum bisa memastikan sumber api yang memicu terjadinya kebakaran tersebut. Ditreskrimum Polda Sulut, sudah dikerahkan untuk menyelidiki kebakaran ini. "Ditreskrimum ada Inafis, nanti turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan, mencari sumber api yang menyebabkan kebakaran," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat kebakaran terjadi api dengan cepat menjalar ke beberapa rumah lainnya karena tiupan angin yang cukup kencang. "Memang cuaca juga sangat mempengaruhi, karena dalam keadaan panas kemudian angin juga cukup kencang sehingga api cepat merembet ke beberapa rumah yang lain," katanya.
Setyo mengimbau seluruh penghuni asrama dan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran, salah satunya dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran (APK) secara mandiri.
"APK ini kelihatannya sepele, tapi penting, karena untuk mengantisipasi dan penanganan pertama sebelum unit pemadam kebakaran datang. Jadi kalau api masih kecil diharapkan dengan unit APK yang sudah disiapkan oleh masing-masing rumah itu bisa tertangani," katanya.
Selain itu, warga juga diminta untuk memperhatikan instalasi dan pembagian beban arus listrik harus seimbang. "Mungkin yang pemasangan seperti AC, pemanas air dan lain-lain yang tidak sesuai dengan ketentuan, bisa minta bantuan kepada petugas PLN. Saya yakin mereka mau datang untuk melakukan pengecekan instalasi sehingga beban listrik atau MCB-nya itu bisa terbagi secara rata," kata Setyo.
Pasca kejadian, Setyo juga memerintahkan Direktur Samapta dan Dansatbrimob Polda Sulut, untuk menyiapkan tenda serta bantuan sementara bagi yang tertimpa musibah kebakaran.
"Tentu ini masalah karena tidak ada tempat lagi bagi mereka untuk bisa bernaung. Sementara nanti kami akan siapkan tenda, atau dicarikan tempat yang representatif. Dan kami akan coba juga dengan bantuan-bantuan yang lain, termasuk bekerjasama dengan Pemkot Manado untuk bisa mendukung dan membantu khususnya warga yang tertimpa musibah ini," katanya.
(eyt)