Dukung Dakwah di Media Digital, TGB: Medsos Perlu Diisi Hal Baik
loading...
A
A
A
SEMARANG - Alumni Al Azhar mengadakan halal bihalal di Semarang, Jawa Tengah. Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Dr. TGB HM Zainul Majdi menghadiri acara tersebut, Minggu (30/4/2023).
Sewaktu halal bihalal tersebut, seorang alumni, Kharisma mendorong dan mengusulkan supaya dakwah juga bisa bergerak di media sosial (medsos).
"OIAA perlu khusus bergerak melalui medsos. Digerakkan melalui instagram dan TikTok, " kata Kharisma dalam sesi tanya jawab bersama TGB Zainul Majdi di Masjid Agung, Semarang.
Baca juga: Perkuat Konsolidasi, Perindo DIY Gelar Halal Bihalal Internal Partai
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu mendukung secara penuh. Menurutnya, medsos perlu diisi oleh hal-hal yang baik. "Medsos menjadi hutan belantara. Berita bohong dan fitnah merajalela. Sehingga perlu mengisi medsos dengan hal baik. Dan itu bisa dilakukan oleh para alumni Al Azhar," ujarnya.
TGB mencontohkan baru-baru ini ada hoaks video pendek, menyampaikan pidato singkat. Narasinya berisi diksi penistaan Islam, perempuan menjadi khatib Idul fitri.
"Padahal ini bupati yang perempuan memberi sambutan sebelum dimulai Idul Fitri. Itu hal yang biasa, narasinya itu (tidak tepat)," tandasnya
Sewaktu halal bihalal tersebut, seorang alumni, Kharisma mendorong dan mengusulkan supaya dakwah juga bisa bergerak di media sosial (medsos).
"OIAA perlu khusus bergerak melalui medsos. Digerakkan melalui instagram dan TikTok, " kata Kharisma dalam sesi tanya jawab bersama TGB Zainul Majdi di Masjid Agung, Semarang.
Baca juga: Perkuat Konsolidasi, Perindo DIY Gelar Halal Bihalal Internal Partai
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu mendukung secara penuh. Menurutnya, medsos perlu diisi oleh hal-hal yang baik. "Medsos menjadi hutan belantara. Berita bohong dan fitnah merajalela. Sehingga perlu mengisi medsos dengan hal baik. Dan itu bisa dilakukan oleh para alumni Al Azhar," ujarnya.
TGB mencontohkan baru-baru ini ada hoaks video pendek, menyampaikan pidato singkat. Narasinya berisi diksi penistaan Islam, perempuan menjadi khatib Idul fitri.
"Padahal ini bupati yang perempuan memberi sambutan sebelum dimulai Idul Fitri. Itu hal yang biasa, narasinya itu (tidak tepat)," tandasnya
(msd)