PDIP Gunungkidul Mulai Pecah, Wakil Ketua DPC Mundur
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Perpecahan partai politik menjelang Pilkada Gunungkidul tidak hanya dialami Partai Demokrat. Namun PDIP juga mengalami nasib yang sama. Arus bawah partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih ini menyatakan menolak langkah PDIP dalam menentukan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). "Kami terus terang kecewa karena aspirasi arus bawah tidak pernah diperhatikan dan kami tidak dianggap sama sekali," kata Ketua PAC PDIP Kapanewon Ngawen, Mardi, Selasa (21/7/2020).
Dia menjelaskan, selama ini arus bawah sudah bulat mendukung Mayor Sunaryanto menjadi cabup PDIP. Bahkan semua PAC juga sudah membangun komunikasi. "Namun yang terjadi justru jauh dari harapan arus bawah, dengan munculnya rekomendasi yang mengusung Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi," ungkapnya. (Baca juga: 37 Pedagang Positif Corona, Pasar Keputran Utara Surabaya Ditutup)
Untuk itu, Mardi menyatakan sudah bergabung dengan berbagai elemen PDIP yang akan mendukung Mayor Sunaryanto. "Kami juga sudah siapkan draft pengunduran diri kami secara resmi," tandas Ketua Paguyuban PAC PDIP se-Gunungkidul ini. (Baca juga: Pemain Layangan di Bali Ditangkap karena Ganggu Listrik Bandara Ngurah Rai)
Perpecahan semakin meruncing dengan mundurnya Wakil Ketua DPC PDIP Gunungkidul Danang Ardianta. Mantan aktivis PRD ini juga mundur dari PDIP dan menyerahkan kembali seragam partai ke kantor DPC PDIP Gunungkidul. "Saya tidak nyaman dengan situasi di tubuh PDIP Gunungkidul," tandasnya.
Diakuinya sebagai kader dirinya juga mendaftarkan diri dalam bursa cawabup. Namun demikian tidak ada proses yang jelas dan transparan yang menjadikan dirinya tersingkir. "Sebagaimana yang sering disampaikan DPP PDIP yang mengedepankan kader untuk diusung dalam Pilkada. Hal ini tidak dilakukan oleh DPC PDIP Gunungkidul. Keduanya (cabup-cawabup) itu bukan kader," tandasnya.
Untuk itu Danang mengaku memilih mundur dari PDIP. "Saya belum menentukan mau kemana arah politik saya di Pilkada. Yang jelas secara resmi saya sudah menyampaikan pengunduran diri saya," tegasnya.
Dia menjelaskan, selama ini arus bawah sudah bulat mendukung Mayor Sunaryanto menjadi cabup PDIP. Bahkan semua PAC juga sudah membangun komunikasi. "Namun yang terjadi justru jauh dari harapan arus bawah, dengan munculnya rekomendasi yang mengusung Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi," ungkapnya. (Baca juga: 37 Pedagang Positif Corona, Pasar Keputran Utara Surabaya Ditutup)
Untuk itu, Mardi menyatakan sudah bergabung dengan berbagai elemen PDIP yang akan mendukung Mayor Sunaryanto. "Kami juga sudah siapkan draft pengunduran diri kami secara resmi," tandas Ketua Paguyuban PAC PDIP se-Gunungkidul ini. (Baca juga: Pemain Layangan di Bali Ditangkap karena Ganggu Listrik Bandara Ngurah Rai)
Perpecahan semakin meruncing dengan mundurnya Wakil Ketua DPC PDIP Gunungkidul Danang Ardianta. Mantan aktivis PRD ini juga mundur dari PDIP dan menyerahkan kembali seragam partai ke kantor DPC PDIP Gunungkidul. "Saya tidak nyaman dengan situasi di tubuh PDIP Gunungkidul," tandasnya.
Diakuinya sebagai kader dirinya juga mendaftarkan diri dalam bursa cawabup. Namun demikian tidak ada proses yang jelas dan transparan yang menjadikan dirinya tersingkir. "Sebagaimana yang sering disampaikan DPP PDIP yang mengedepankan kader untuk diusung dalam Pilkada. Hal ini tidak dilakukan oleh DPC PDIP Gunungkidul. Keduanya (cabup-cawabup) itu bukan kader," tandasnya.
Untuk itu Danang mengaku memilih mundur dari PDIP. "Saya belum menentukan mau kemana arah politik saya di Pilkada. Yang jelas secara resmi saya sudah menyampaikan pengunduran diri saya," tegasnya.
(shf)