Warga Keluhkan Pelayanan Air Bersih Milik PDAM Bulukumba
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Warga Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba , mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pasalnya, banyak warga yang diduga mengambil air PDAM secara ilegal.
Salah seorang warga Dusun Likukorong Desa Bontonyeleng, Syamsul, mengatakan, sudah sejak tiga hari terakhir ini tak ada air yang mengalir.
Baca Juga: Bertahun-tahun PDAM Bulukumba Dibiarkan 'Sakit', Ini Solusi Dewan
“Sebenarnya sudah sering seperti ini, mengalir satu dua hari, tidak mengalir satu bulan heran saya,” kesal Syamsul, Senin, (20/07/2020).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kata Syamsul, warga termasuk dirinya, terpaksa memanfaatkan air galon yang dibeli di warung.
“Mandi, wudhu dan lain-lain pakai air galon. Satu galon Rp3 ribu dikalikan kebutuhan per hari. Kan banyak ya,” tambahnya.
Warga lainnya, Sanuddin, juga menyampaikan keluhan yang sama. Padahal dirinya rutin membayar iuran.
“Bayar mahal, malah tarif dinaikkan tapi pelayanan buruk,” jelasnya.
Olehnya, ia berharap PDAM segera memberikan solusi, agar warga tak berlarut-larut kekurangan air bersih.
Pengelola PDAM Bontonyeleng, Pudding membenarkan adanya masalah dengan aliran air PDAM. Masalah ini, kata dia, sudah lama dan sering terjadi, namun belum juga ada perhatian dari pimpinan.
“Sudah beberapa kali saya laporkan setiap ada permasalahan pelanggan dan aliran air ke pimpinan,” kata Pudding.
Pudding membeberkan, salah satu penyebab tak mengalirnya air, karena banyak warga yang mencuri air di Desa Balibo dan Anrihua Kecamatan Kindang.
Saat ini, ia memprediksi ada ratusan sambungan pipa air PDAM ilegal di wilayah tersebut.“Banyak sekali warga yang mengambil air PDAM dengan ilegal, memasang pipa dengan cara merusak pipa induk yang dipasang," jelasnya.
Pudding mengaku telah melaporkan hal tersebut ke pemerintah desa, kecamatan, bahkan kepolisian. Namun sampai saat ini masih banyak warga yang mengambil air secara ilegal.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Bertindak Selesaikan Masalah di PDAM Bulukumba
Salah seorang warga Dusun Likukorong Desa Bontonyeleng, Syamsul, mengatakan, sudah sejak tiga hari terakhir ini tak ada air yang mengalir.
Baca Juga: Bertahun-tahun PDAM Bulukumba Dibiarkan 'Sakit', Ini Solusi Dewan
“Sebenarnya sudah sering seperti ini, mengalir satu dua hari, tidak mengalir satu bulan heran saya,” kesal Syamsul, Senin, (20/07/2020).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kata Syamsul, warga termasuk dirinya, terpaksa memanfaatkan air galon yang dibeli di warung.
“Mandi, wudhu dan lain-lain pakai air galon. Satu galon Rp3 ribu dikalikan kebutuhan per hari. Kan banyak ya,” tambahnya.
Warga lainnya, Sanuddin, juga menyampaikan keluhan yang sama. Padahal dirinya rutin membayar iuran.
“Bayar mahal, malah tarif dinaikkan tapi pelayanan buruk,” jelasnya.
Olehnya, ia berharap PDAM segera memberikan solusi, agar warga tak berlarut-larut kekurangan air bersih.
Pengelola PDAM Bontonyeleng, Pudding membenarkan adanya masalah dengan aliran air PDAM. Masalah ini, kata dia, sudah lama dan sering terjadi, namun belum juga ada perhatian dari pimpinan.
“Sudah beberapa kali saya laporkan setiap ada permasalahan pelanggan dan aliran air ke pimpinan,” kata Pudding.
Pudding membeberkan, salah satu penyebab tak mengalirnya air, karena banyak warga yang mencuri air di Desa Balibo dan Anrihua Kecamatan Kindang.
Saat ini, ia memprediksi ada ratusan sambungan pipa air PDAM ilegal di wilayah tersebut.“Banyak sekali warga yang mengambil air PDAM dengan ilegal, memasang pipa dengan cara merusak pipa induk yang dipasang," jelasnya.
Pudding mengaku telah melaporkan hal tersebut ke pemerintah desa, kecamatan, bahkan kepolisian. Namun sampai saat ini masih banyak warga yang mengambil air secara ilegal.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Bertindak Selesaikan Masalah di PDAM Bulukumba
(agn)